Rabu 13 Mar 2013 09:09 WIB

Ganti Usaha atau Tetap Jalan?

Memulai bisnis (ilustrasi)
Foto: glassdoor.com
Memulai bisnis (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Assalamu’alaikum Wr Wb Pak Hari ‘Soul’ Putra, mohon pendapatnya. Saya sudah dua tahun ini menjalankan usaha Franchise Sabana Fried Chicken.  Menurut Bapak apabila kekuatan modal tidak jalan, sedang peningkatan penjualan ada tapi tidak cepat, apa harus diganti usaha lain atau upayakan tetap jalan?

 

Problemanya usaha sudah untung tapi tidak cukup untuk kebutuhan harian. Sekarang modal terpakai untuk kebutuhan. Mohon pendapatnya. 

Rizal

Jakarta

 

Jawaban: 

Wassalamu’alaikum Wr Wb Pak Rizal

Saya ucapkan selamat kepada Anda yang telah berani berusaha sendiri menuju kemandirian dan kesejahteraan keluarga.

Berbisnis atau berdagang adalah 9 dari 10 pintu rezeki yang Rasulullah SAW tekankan untuk umatnya.  Sekarang Bapak sudah menjalankannya selama dua tahun. Menurut hemat saya, bapak lanjutkan terus usaha tersebut sembari mencari akar masalahnya. Anggap saja bapak sudah membakar jembatan di belakang bapak dan hanya ada satu jalan menuju ke depan. Fokus pada keberhasilan, maka masalah akan terlihat menjadi kecil.

Karena tidak dijelaskan secara detail angka-angkanya, maka paling tidak ada 4 hal yang harus bapak perhatikan ketika menjalankan usaha tersebut:

1. Penjualan

Prinsip pertama dari usaha adalah penjualan (sales) harus melebihi dari pengeluaran. Artinya, banyakan penjualan (orang membeli produk bapak) yang bisa menutupi biaya operasional sehari-hari

2.Permodalan

Usaha yang baik adalah usaha yang membedakan antara uang bisnis dan uang keluarga atau pribadi. Harus jelas mana yang uang bisnis untuk mengelola usaha dan mana yang buat kebutuhan pribadi atau keluarga.  Sedang modal untuk sementara bisa dipinjam sama keluarga/saudara atau mengajak rekan/teman untuk menyuntikkan modal dengan cara bagi hasil

3.Promosi

Prinsip utama dalam promosi adalah tes dan ukur.  Karena bapak usahanya dalam bentuk franchise tentulah sudah ada SOP (Standard Operating Procedure) dari perusahaaan induk (franchisor).  Biasanya mereka sudah punya model bisnis tersendiri, misal bentuk brosur, warna dll.

Sekarang anggarkan kembali biaya promosi untuk melihat kembali pangsa pasar yang ada disekitar Anda. Jika selama ini dengan cara menunggu bola, coba lakukan dengan cara jemput bola ke rumah-rumah sekitar Anda. Lakukan promosi secara terus menerus

4.Pelayanan 

Jadikan pelayanan ini seperti layaknya kita seorang pembeli.  Jika posisi bapak adalah seorang penjual, maka dengan memahami pola pikir apa yang diinginkan seorang pembeli, maka penuhilah apa yang mereka pikirkan. Semakin sering kita berinteraksi dengan mereka, maka semakin piawailah kita dalam melayani orang lain.

Yang tidak kalah pentingnya adalah membagi porsi keuangan usaha untuk keluarga, yaitu

1. 1/3 untuk modal kerja

2. 1/3 untuk tabungan atau investasi masa depan

3. 1/3 untuk konsumsi harian atau bulanan.

Jika pendapatan Anda bersifat harian, maka alokasikan keuntungan yang didapatkan dengan alokasi 3 bagian di atas. Lakukan terus-menerus dan evaluasi setiap pekan dan evaluasi bulanan

 

Selamat menjalankan usaha Anda!

 

 

Kolom ini diasuh oleh WealthFlow 19 Technology Inc., Motivation, Financial & Business Advisory (Lembaga Motivasi dan Perencana Keuangan Independen berbasis Sosial-Spiritual Komunitas)

SMS 0815 1999 4916 

twitter.com/h4r1soulputra

www.p3kcheckup.com

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement