Sabtu 13 Jul 2013 07:38 WIB

Mengelola Pengeluaran Tahunan Ramadhan (2)

Hitung gaji
Foto: dcrevealed.com
Hitung gaji

REPUBLIKA.CO.ID, Salam berkah Ramadhan Pak Hari.  Setiap tahun keluarga kami selalu dipusingkan dengan pengaturan keuangan selama Ramadhan.  Alih-alih ingin khusyuk ibadah, yang terjadi kami stres melihat kenaikan harga barang-barang kebutuhan pokok.  Tiap tahun kantong jebol. Bagaimana kami harus mensiasatinya? Terima kasih saran dan masukannya.

Adit

Bengkulu

 

Jawaban WF 19:

Bagaimanakah agar sepanjang bulan ramadhan dan bulan ramadhan tahun-tahun berikutnya, semua kebutuhan kita bisa tercukupi.  Sehingga tidak ada lagi kantong jebol. Disinilah letak kiat pengaturan keuangan keluarga kita.  Dengan cara yang bagaimana?

Pertama, Utamakan yang perlu.  Memilih mana yang hanya keinginan (WANT) sesaat karena eforia bulan Ramadhan atau kebutuhan (NEED) yang sesungguhnya. 

Euforia disini, bisa karena tergoda ‘SALE’ dengan diskon 70% atau penciptaan image oleh media yang telah mempengaruhi alam bawah sadar kita (baik kebutuhan primer atau sekunder).  Sesuatu yang terlihat murah, belum tentu benar-benar murah jika kita bandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya.

Contoh sederhana, jika kita ingin membeli barang-barang kebutuhan sehari-hari yang bisa bertahan 1 hingga 2 bulan, tentu akan lebih murah ketimbang membelinya menjelang bulan ramadhan, apalagi waktu ‘idul fitri.

Kedua, Usahakan sebelum bulan ramadhan, kita sudah menabung untuk menganggarkan keuangan khusus ketika tiba bulan Ramadhan.   Caranya sederhana, coba ingat-ingat kembali pengeluaran apa saja selama bulan ramadhan tahun lalu. Coba dievaluasi kembali, kira-kira pengeluaran apa saja yang memang sangat diperlukan sama yang tidak terlalu penting untuk dikeluarkan.

Jika Pak Adit mendapatkan uang gaji dari perusahaan di awal bulan Ramadhan sebaiknya Anda langsung membuat alokasi keuangan secara proporsional.  

Idealnya menggunakan rumus 334, yaitu 

1. 30 persen diperuntukkan buat modal kerja, dimana hasil dari modal kerja tersebut bisa diperuntukkan membayar hutang, zakat dan dana proteksi.  Syukur-syukur bisa diperuntukkan juga buat hobi, rekreasi dan pengembangan diri Anda dan keluarga 

2. 30 persen diperuntukkan menabung dan investasi (menabung adalah menyisihkan sebagian uang kita untuk masa depan, sementara investasi adalah menumbuhkan tabungan tersebut).

Jika dana 30 persen ini tidak pernah digunakan, bisa juga kita ambil sebagian diperuntukkan penyelesaian kewajiban (cicilan, hutang-hutang produktif terlebih dahulu baru hutang-hutang konsumtif)

3. 40 persen diperuntukkan buat memenuhi kubutuhan sehari-hari dan jika punya sisanya, baru buat keinginan dan gaya hidup.

Jika rumus ideal ini tidak bisa Pak Adit terapkan, minimal untuk tabungan/investasi dianggarkan 10 persen dari penghasilan, baik penghasilan Anda sendiri sebagai suami maupun jika isteri punya penghasilan kreatif lainnya selama bulan Ramadhan.

Khusus untuk porsi 40 persen, ada prioritas :

1. Kebutuhan untuk hari raya

Sisihkan sebagian dari porsi 40% tersebut untuk hari raya idul fitri, walaupun Anda atau isteri akan mendapatkan uang THR (Tunjangan Hari Raya)

2. Keperluan keluarga

Gunakan sebijak mungkin kebutuhan yang benar-benar akan bermanfaat selama bulan ramadhan

3. Keperluan belanja pribadi

Jika masih ada lebih, barulah buat keperluan belanja pribadi.

Hari ‘Soul’ Putra 

Financial Motivator

 

 

Kolom ini diasuh oleh WealthFlow 19 Technology Inc.,Motivation, Financial & Business Advisory (Lembaga Motivasi dan Perencana Keuangan Independen berbasis Sosial-Spiritual Komunitas). Pertanyaan kirim ke email : [email protected]  SMS 0815 1999 4916.

twitter.com/h4r1soulputra

www.p3kcheckup.com

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement