Senin 02 Sep 2013 12:04 WIB

Jurus Kelola Keuangan untuk Karyawan Single (1)

sektor properti diramal bakal capai puncaknya tahun 2016
Foto: Republika
sektor properti diramal bakal capai puncaknya tahun 2016

REPUBLIKA.CO.ID, Dear Pak Hari, assalamu'alaikum. 

Saya ingin bertanya mengenai pengelolaan keuangan bagi karyawan yang masih single . Saya ingin beli apartemen/rumah di pinggiran Jakarta untuk investasi (disewakan) dengan range harga s/d Rp 200 juta dengan kredit syariah.  

Penghasilan bersih per bulan sekitar Rp 8 juta dan saya punya tabungan sekitar Rp 50 juta untuk DP apartemen/rumah. Apakah tujuan keuangan saya sudah benar? Berapa persentase yang harus disisihkan untuk asuransi, tabungan, investasi, kredit, konsumsi, dana pensiun, dana darurat tiap bulannya agar keuangan selalu stabil? Terima kasih sebelumnya. 

 

Regards,

Ame

 

Jawaban WF 19

 

Dear Ame

Wa’alaikum salam Wr Wb

Berbicara tentang tujuan keuangan, merupakan langkah paling jitu dalam pengelolaan keuangan. Seperti ketika Ame ingin pergi ke luar negeri, tentu bukan hak saya untuk menentukan akan kemana tujuan Ame. Pastinya Ame lebih tahu akan kemana Ame pergi, misal ke Amerika atau Saudi Arabia.

Sebagai perencana keuangan, tugas saya memandu Anda untuk menuju tujuan keuangan Anda, menggunakan kendaraan apa, apa saja yang perlu dipersiapkan.

Berikut ada tips untuk menentukan tujuan keuangan :

1.Spesifik

Sebuah tujuan keuangan haruslah dilakukan secara tertulis, bila perlu memiliki dream book dan ditempelkan di dinding atau meja kerja Anda.  Terukur dengan angka-angka yang bisa dipertanggungjawabkan serta memiliki jangka waktu, kapan mau direalisasikan. 

 

2.Realistis

Dalam melaksanakan tujuan keuangan, tetaplah berpijak ke bumi serta tahu mana yang WANT  dan NEED. Dahulukan kebutuhan yang pokok baru keinginan. Ibarat Anda ingin diet, tentulah menyesuaikan dengan kondisi tubuh Anda, walau keinginan menguruskan tubuh menggebu-gebu.  Jangan sampai terkena YoYo syndrome, hari ini bagus besok ambruk dst. 

 

3.Media pengingat

Setiap mimpi tentulah, akan ada yang senang bila terealisasikan dan ada yang tidak senang.  Yang paling senang ketika Anda berhasil dalam mewujudkan mimpi keuangan Anda adalah dengan memberitahu kepada orang tua atau saudara terdekat Anda, bisa kakak atau adik Anda.  Biasanya mereka menjadi pengingat ketika Anda sudah tidak konsisten dengan mimpi keuangan Anda.

 

Untuk Anda yang masih single, tentulah kebutuhan akan tempat tinggal menjadi salah satu prioritas keuangan Anda, baik nanti akan ditempati bersama pasangan, atau untuk media investasi. Melihat kecenderungan pasar properti hari ini, berinvestasi di sektor ini akan selalu menjanjikan. Tetapi tetap harus diingat, yang namanya investasi selalu memiliki resiko.  Risiko terburuknya ketika Anda sudah memiliki properti tersebut, baik apartemen maupun rumah, Anda tidak mendapat pembeli yang mau menyewa rumah atau apartemen yang sudah Anda beli, dimana Anda masih harus membayar biaya perawatan tiap bulannya.

Ketika Anda sudah tahu risiko terjeleknya, maka otomatis Anda akan berpikir untuk membuat properti tersebut menghasilkan, yang jika disewakan akan mendapat cash flow bulanan atau tahunan, tetapi ketika Anda jual, bisa berkali lipat kenaikannya.  Tentunya tetap harus dihitung biaya-biaya apa saja yang mesti Anda keluarkan.

Motivasi dan Perencana Keuangan Independen berbasis Sosial-Spiritual Komunitas). Pertanyaan kirim ke email : uang@rol.republika.co.id  SMS 0815 1999 4916.

 

twitter.com/h4r1soulputra

www.p3kcheckup.com

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement