Rabu 18 Sep 2013 11:57 WIB

Kelola Keuangan Dalam Bisnis (1)

Memulai bisnis (ilustrasi)
Foto: glassdoor.com
Memulai bisnis (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Assalamu’alaikum Mas Hari, bagaimana mengelola keuangan di bisnis yang baru digeluti? 

Terima kasih atas nasihatnya.

 

Gilang

Ungaran

 

 

Jawaban WF 19

Wa’alaikum salam Wr Wb

Senang menerima pertanyaan dari Mas Gilang.

Pada dasarnya, bisnis apapun tidak akan terlepas dari sistem keuangan. Ketika memulai bisnis, Anda butuh uang.  Di sini biasanya untuk pemula, banyak yang mengeluhkan tidak atau kurang punya uang.

Setelah bisnis berjalan, mulai kekurangan uang. Bahkan ketika bisnis berhasilpun, bingung bagaimana mengelola uang dan mendayagunakan uang tersebut.

Yang ingin saya garis bawahi, bahwasanya dari fase awal, ketika bisnis sudah berjalan hingga bisnis mengalami fase puncak sekalipun, selalulah berfikir dari ujungnya.

Pertanyaan dasarnya, apakah bisnis kita akan sustainable atau berkelanjutan, ataukah hanya bersifat temporer atau mengikuti trend/kecendrungan semata?

Berikut tips untuk menggeluti 9 lini bisnis abadi : Bisnis yang berhubungan dengan sandang, pangan, papan, berhubungan dengan orang lahir, menikah, sakit, mati, pendidikan dan hiburan.

Lantas bagaimana memulainya dan mengatur keuangan dalam sebuah bisnis?

1. Bangun bisnis baru

Rumus umum untuk memulai bisnis adalah ABCD, yakni Apa bisnisnya (baik produk atau jasa), Bagaimana branding/mereknya (bedakan antara produk sama merek produk, misalnya produk kopi dengan starbuck kopi), Cetak kartu nama dan brosur (intinya Anda kenal siapa diri Anda, kelemahan dan kelebihan serta benefit apa yang bisa Anda tawarkan kepada calon konsumen Anda), terakhir Disebarkan pada segmentasi dan komunitas yang tepat.

Sedang Rumus Keuangan Bisnis ala WealthFlow 19 adalah 433, kebalikan dari rumus keuangan pribadi dan keluarga 344. Makna 433 adalah 40% Bisnis, 30% Properti dan 30% Aset.

Mari kita bahas 40% Bisnis, ini bisa kita pecah menjadi :

* 10% Infaq dan sosial.  

Dalam perusahaan yang sudah berkembang, dana sosial atau CSR (Corporate Social Responsibility) adalah kewajiban sosial untuk membantu sesama.  Bukankah tujuan didirikannya suatu usaha atau bisnis adalah menolong orang dan membantu menyelesaikan masalah konsumen!

* 10% Investasi lainnya.  

Sebuah usaha atau bisnis baru, memerlukan nafas yang panjang untuk bisa survive dan success. Biasanya 2-5 tahun pertama adalah masa-masa penuh perjuangan.  Investasi disini berarti mengalokasikan dari keuntungan untuk dana cadangan bisnis dan proteksi bisnis, yang meliputi proteksi pendapatan, kesehatan dan kerugian bisnis

* 20% Pengembangan usaha.  

Tujuan dari pengembangan usaha adalah untuk meluaskan pasar, meningkatkan jumlah produksi, membuka cabang baru dll.

* 30% Properti

Ini bisa kita pecah menjadi 2 bagian, investasi pada intelektual properti dan real estat properti. 

Kolom ini diasuh oleh WealthFlow 19 Technology Inc.,Motivation, Financial & Business Advisory (Lembaga Motivasi dan Perencana Keuangan Independen berbasis Sosial-Spiritual Komunitas). Pertanyaan kirim ke email : [email protected]  SMS 0815 1999 4916.

twitter.com/h4r1soulputra

www.p3kcheckup.com

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement