Kamis 19 Sep 2013 12:03 WIB

Tajir di Usia Muda, Bagaimana Caranya? (1)

Sukses berbisnis di usia muda/ilustrasi
Foto: AP
Sukses berbisnis di usia muda/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Assalamu'alaikum, salam kenal dan salam semangat. Perkenalkan pak, saya seorang mahasiswa baru pada tahun ini. Saya tinggal menumpang dengan orang tua. Saat ini saya memiliki uang saku sebulannya sekitar Rp 900 ribu dan pembayaran kuliah masih diberikan orang tua. 

Berhubung prioritas saya ingin sukses di bidang finansial dan saya ingin merencanakan berkeluarga setelah selesai kuliah dan tidak memberatkan keluarga, maka saya ingin menjadi mandiri sedini mungkin. 

Yang saya ingin tanyakan 

a. Bagaimana perencanaan finansial yang tepat ?

b. Tepatkah menyisihkan uang ke investasi,dan investasi apa yang tepat ?

 

Terima kasih sebelumnya atas jawabannya

Rahman

 

 

Jawaban WF 19

 

Wa’alaikum salam Wr Wb

Salam semangat juga Mas Rahman 

Salah satu ‘kesalahan’ fatal dari sistem pendidikan kita adalah tidak diajarkan untuk melek finansial dan kemandirian finansial. Dari kecil hingga perguruan tinggi, rata-rata masalah kemandirian finansial, seakan-akan menjadi tanggungg jawab dari orang tua. Mungkin ada benarnya juga, tetapi hal ini menjadikan Anak menjadi “Manja Finansial”.

Semua kebutuhan dari kecil hingga perguruan tinggi, dilengkapi oleh orang tua.  Ketika si anak lulus kuliah, barulah menghadapi realitas kenyataan hidup yang sebenarnya.  Disinilah mulai terjadi “Bingung Finansial” yang berakibat pada Buta Finansial. Jika sedari kecil sudah diajarkan tentang melek finansial, maka salah satu akar masalah orang dewasa hari ini, yakni masalah ekonomi, bisa terselesaikan.

Saya salut pada Anda yang mulai merancang untuk membuat DREAM BOOK OF FINANCIAL.  Semakin dini dibuat akan semakin baik.

Menjawab pertanyaan Anda yang pertama, saya kembalikan kepada tujuan keuangan Anda.  Jika setelah lulus kuliah memprioritaskan untuk menikah dengan catatan sudah mandiri, maka ada 2 jalan yang bisa ditempuh.  Pertama bekerja dengan orang lain atau yang kedua, berwirausaha.  Apapun yang Anda pilih, lakukan dengan tekun serta pahami mekanisme alur kerja uang di kedua bidang tersebut.

Berikut tahap-tahapan dalam perencanaan keuangan yang tepat : 

Pertama adalah masa pembentukan dana dan membangun

Kedua adalah masa pemupukan dana dan pengumpulan

Ketiga adalah masa akumulasi dana dan pemenuhan kebutuhan

Keempat adalah masa pensiun dan menikmati hasil.

Itu adalah pola umum perencanaan keuangan yang sehat.  Sedangkan jika Anda ingin lebih detail, bisa menggunakan pola tujuh.  Ini bisa diterapkan pada Anda dan adik-adik atau saudara yang lebih muda, yakni :

Fase 7 tahun pertama sebagai Anak Raja (0 – 7 thn)

Walau pada fase ini, anak lebih banyak bermain, tetapi mulai kenalkan dengan mainan yang berhubungan dengan melek finansial, monopoli misalnya dll. Fase ini disebut fase TAHU.

 

Fase 7 tahun kedua sebagai Pelajar Disiplin (8 – 14 thn)

Pada fase ini, anak sudah mulai PAHAM dengan uang yang diterima. Untuk apa dan digunakan dengan cara bagaimana agar uang bekerja.

 

Fase 7 tahun ketiga sebagai Siswa Tinggi BerSahabat (15 – 21 thn)

Fase ini disebut fase SADAR.  Harusnya Anda masuk kategori ini dan sadar terhadap makna uang.  Sejatinya Anda sudah memikirkan jauh di dalam imajinasi Anda dan melakukan actionnya.

 

Fase 7 tahun keempat sebagai Lajang Kerja/usaha + (22 – 28 thn)

Fase ini sudah aksi konkret tersistematis, tidak coba–coba lagi seperti pada fase 7 tahun ketiga, karena pertaruhan keuangan Anda akan menentukan masa depan keuangan Anda.

Kolom ini diasuh oleh WealthFlow 19 Technology Inc.,Motivation, Financial & Business Advisory (Lembaga Motivasi dan Perencana Keuangan Independen berbasis Sosial-Spiritual Komunitas). Pertanyaan kirim ke email : [email protected]  SMS 0815 1999 4916.

twitter.com/h4r1soulputra

www.p3kcheckup.com

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement