Jumat 27 Jun 2014 11:22 WIB

Bagaimana Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga Selama Ramadhan

Pengeluaran keuangan saat Ramadhan bisa diantisipasi dan lebih terencana dengan baik.
Foto: Reuters/Ahmed Jadallah
Pengeluaran keuangan saat Ramadhan bisa diantisipasi dan lebih terencana dengan baik.

REPUBLIKA.CO.ID, Assalamu’alaikum Kak Hari ‘Soul’ Putra,

Salam kenal dan apa kabar? Sebentar lagi bulan Ramadhan, pastinya harga-harga akan naik, bagaimana cara mensiasatinya terutama pengaturan belanja bulanan? Apa yang harusnya saya lakukan dengan keuangan selama Ramadhan?

Terima kasih sebelumnya dan mohon advise terbaiknya.

Deva Sundari

Jawaban WF 19

Wa’alaikumsalam Wr Wb Salam kenal kembali Deva :-)

Alhamdulillah kabar kami Insya Allah makin luar biasa dan semoga Deva dan keluarga juga begitu. Ramadhan adalah bulan penuh barakah, dimana salah satu sisi paling egaliter dalam kehidupan manusia. Bagaimana tidak, di bulan tersebut antara yang kaya dan miskin sejajar dalam hal ibadahnya (shaum). Sama-sama menahan hawa nafsunya dari makanan, minuman dll tidak peduli apakah Anda punya makanan hari itu atau tidak. Spirit keseimbangan ini harusnya tetap dilestarikan hingga ramadhan berakhir.  

Setiap kali ditanya tentang pengaturan keuangan di bulan Ramadhan, pertanyaan saya, “Apakah bulan Ramadhan itu datangnya dadakan seperti orang kena sakit, ataukah bulan tersebut datangnya terencana?

Jika datangnya dadakan, maka solusinya  adalah Anda hanya mempersiapkan dana proteksi (perlindungan). Tetapi jika datangnya terencana, maka persiapannyapun haruslah terencana. Artinya, ada waktu selama satu tahun Hijriyah untuk mempersiapkannnya.  Disinilah yang saya sebut well prepare MBA (Management By Anticipation), persiapan terbaik dari manajemen antisipasi.

Masalah yang selalu muncul di bulan Ramadhan adalah kenaikan harga-harga barang baik ketika menjelang Ramadhan, selama Ramadhan atau setelah Ramadhan (bulan Syawal). Untuk itulah pengaturan keuangan di bulan Ramadhan menjadi sangat penting ketika kita menjalaninya.

Berikut akan saya beri tips sederhana tentang pengaturan keuangan terkait belanja bulanan saat Ramadhan. Belanja bulanan (untuk konsumsi rutin bulanan) bisa Anda bagi menjadi 3 bagian:

1. Family & personal care

Yakni kebutuhan harian/bulanan untuk suami, isteri & anak.  Anda bisa list apa saja kebutuhan-kebutuhan Anda, misalnya sabun, shampo, pasta gigi, pembersih muka dl

2. Fresh care

Yakni kebutuhan harian/bulanan yang berkaitan dengan makanan dan minuman yang masih segar seperti buah-buahan, sayur-sayuran, ikan, ayam, daging, susu dll

3. Frozen care

Yakni kebutuhan harian atau bulanan yang berkaitan dengan makanan atau minuman yang tahan lama karena proses freezing (pembekuan) atau yang alamiah tetapi bisa tahan lama seperti beras, minyak, bumbu masak, minuman kaleng dll

Setelah Anda bagi item-itemnya, Anda kelompokkan list belanja bulanan Anda. Belanja bulanan karena sifatnya rutin maka pola perencanaan keuangannya adalah dengan membagi 4 pekan. Ini bisa terus dipraktekkan tidak hanya dibulan Ramadhan, tetapi juga dibulan-bulan lainnya.

Setelah daftar list kelompok belanja bulanan sudah dibuat, kemudian lakukan dua hal ini:

1. Tentukan waktu belanja bulanannya

Salah satu kenikmatan berbelanja bulanan adalah ketika kita belanja bebas dari antrian pengunjung lain baik memilih barang-barangnya atau ketika membayar ke kasirnya. Artinya waktu yang Anda pilih adalah waktu-waktu dimana sedikit pengunjung.  Misalnya, ketika rata-rata para karyawan menerima gaji ditanggal 25 (pekan ke-empat) atau tanggal 1 (pekan pertama), maka Anda belanjanya di pekan kedua atau keempat.

Secara teknisnya Anda belanja bulanan untuk kategori Frozen, Family & personal care di pekan ke-2 (dua) dan fresh care di pekan 3,4,1. Sebelumnya Anda riset sendiri waktu-waktu ketika lagi sepi.

2. Tentukan tempat belanja bulanannya

Secara umum ada 2 tempat belanja bulanan, yakni di pasar tradisional dan pasar modern. Pemilihan tempat ini tergantung selera masing-masing, tetapi untuk kategori Frozen, Family & personal care Anda bisa membeli secara grosiran atau tempat grosir. Baik pasar tradisional atau pasar modern ada tempat-tempat khususnya. Bila perlu ajak teman atau tetangga Anda untuk membeli dalam jumlah banyak agar dapat diskon atau potongan harga lebih banyak.

Yang perlu diperhatikan adalah biaya ke pasar tradisional atau ke pasar modern tidak melebihi estimasi diskon barang belanjaan Anda. Misalkan estimasi diskon barang Anda Rp 50 ribu sementara biaya transport Anda hanya Rp 20 ribu berarti Anda masih untung Rp 30 ribu, jika malah sebaliknya atau malah tekor, lebih baik Anda belanja di dekat rumah Anda saja.

Sebuah perencanaan keuangan yang baik adalah ketika Anda bijaksana dalam membelanjakan uang yang Anda dapat dengan susah payah serta mempersiapkannya ketika masa tidak produktif menghampiri Anda.

Selamat merayakan bulan Ramadhan bersama keluarga tercinta!

 

Kolom ini diasuh oleh WealthFlow 19 Technology Inc.,Motivation, Financial & Business Advisory (Lembaga Motivasi dan Perencana Keuangan Independen berbasis Sosial-Spiritual Komunitas). Pertanyaan kirim ke email : [email protected]  SMS 0815 1999 4916.

twitter.com/h4r1soulputra

www.p3kcheckup.com

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement