JAKARTA – Suasana khas Indonesia terpancar di tengah lapangan kala kompetisi BCA Indonesia Open Super Series Premier 2014 memasuki babak semifinal, Sabtu (21/6). Hal ini bukan hanya tercermin dari sorak-sorai penonton yang terus meneriakkan kata "Indonesia" sebagai bentuk penyemangat. Bukan pula dari maskot bernama Bio yang merupakan refleksi dari Burung Garuda, lambang negara Indonesia.
Pemandangan Indonesia yang satu ini, tergambar melalui pakaian yang digunakan umpire (wasit utama) serta service judge (wasit kedua). Tak seperti fase-fase sebelumnya, pada babak semifinal, kedua wasit tersebut terlihat mengenakan pakaian bermotif batik yang merupakan pakaian khas negara Indonesia. Dengan busana kemeja panjang bermotif batik berwarna merah menyala, kedua wasit tampak gagah menjadi juru adil para pebulu tangkis yang sedang bertanding.
"Kita punya tema kali ini ‘Spirit of Nations’. Batik adalah salah satu penggambaran jati diri bangsa Indonesia. Maka dari itu, kita coba terapkan dalam acara kali ini," ujar Deputi Manajer Turnamen BCA Indonesia Open Mimi Irawan saat berbincang dengan sejumlah awak media, Sabtu.
Mimi menjelaskan, pengambilan warna merah untuk baju batik tersebut untuk merefleksikan salah satu warna bendera Indonesia. Sedangkan, untuk laga final, para wasit mengenakan baju batik berwarna biru yang menjadi salah satu sponsor utama dalam pagelaran Indonesia Open tahun ini.
Salah satu umpire dalam pertandingan semifinal, Marcel Smith, mengatakan, sangat antusias dengan pakaian Batik yang dikenakannya. Dia tak menyangka akan memimpin sebuah pertandingan resmi tanpa pakaian yang biasa dia gunakan.
"Ini adalah momen yang spesial. Saya senang dan menikmati mengenakan pakaian batik yang menjadi baju tradisional Indonesia. Saya tak menyangka akan menggunakan pakaian ini saat kami menjadi pengadil lapangan. Para wasit yang lain juga terlihat menikmati pakaian ini," ujar Smith kepada Republika.
Motif batik tidak hanya terlihat pada pakaian para wasit, tapi juga diterapkan hampir di seluruh bagian dari kegiatan Indonesia Open tahun ini. Saat Republika pertama datang ke perhelatan yang digelar di Istora Senayan, Jakarta, tersebut, motif batik megamendung khas Kota Cirebon menjadi motif yang terpampang di atas pintu masuk. Corak ini pun menjadi salah satu ornamen yang terdapat dalam setiap dekorasi. Pada pakaian para panitia pun juga terdapat corak batik. rep:c56 ed: fernan rahadi