Selasa 01 Jul 2014 13:00 WIB

Navas Sang Penyelamat

Red:

RECIFE -- Kosta Rika sukses menorehkan tinta sejarah baru di kancah perhelatan Piala Dunia. Tim berjuluk Ticos itu mampu melangkahkan kaki ke babak perempat final untuk kali pertama seusai mengalahkan Yunani lewat adu penalti pada laga 16 besar, Senin (30/6) dini hari WIB. Di balik keberhasilan itu, satu nama terselip di antara para pahlawan Kosta Rika.

Kiper bernama Keylor Navas menjadi nama yang berhasil menarik perhatian ribuan pasang mata. Kepiawaian pria berusia 27 tahun ini dalam menjaga gawang mampu mengamankan gawang Kosta Rika dari serangan Yunani yang bertubi-tubi.

Terhitung, selama waktu normal pertandingan, Navas tujuh kali berhasil menyelamatkan gawang Kosta Rika dari gempuran para bomber Yunani, mulai dari Giorgios Samaras, Andreas Samaris, hingga dua striker pengganti, Theofanis Gekas dan Kostas Mitroglou. Begitu pula saat Kosta Rika harus menjalani adu penalti, Navas berhasil menepis tendangan Gekas, eksekutor keempat Yunani. Penyelamatan Navas tersebut kemudian membawa Kosta Rika menang 5-3.

Yang menakjubkan, saat bermain pada babak perpanjangan waktu hingga adu penalti, Navas sebenarnya sedang mengalami cedera bahu dan lutut setelah melakukan penyelamatan atas sundulan Mitroglou pada pengujung babak kedua. Namun, karena jatah pergantian pemain Kosta Rika telah habis digunakan, maka Navas pun mau tak mau harus kuat menahan gempuran Yunani hingga laga usai. Berkat performa tersebut, FIFA pun mendapuk kiper Levante itu menjadi  man of the match dalam pertandingan tersebut.

Setelah laga usai, pujian silih berganti datang kepada Navas atas kinerja hebat yang dia perlihatkan. Pelatih Kosta Rika Jorge Pinto mengatakan bahwa Navas merupakan pemain yang komplit. Pengalaman kiper terbaik La Liga tahun lalu ini menjadi modal penting Kosta Rika untuk melakoni setiap pertandingan Kosta Rika yang terbilang berat sejak fase penyisihan.

"Kami percaya jika dia adalah salah satu pemain terbaik di dunia. Kami pun memercayai dia dalam hal tembak-menembak, dan itu terbukti kali ini," ungkap Pinto dikutip dari BBC, Senin.

Ungkapan tersebut bukan hanya terucap dari Jorge Pinto. Juru taktik Yunani Fernando Santos pun memberikan acungan dua jempol kepada Navas. Dia mengatakan bahwa Navaslah yang berhasil mengubah hasil pertandingan yang seharusnya bisa dimenangkan Yunani. "Jika bukan karena dia, mungkin hasilnya tidak akan seperti ini," ujar Santos.

Sementara itu, kebahagian terpancar dari diri Navas. Dia sangat senang karena mampu membawa timnya lolos ke babak perempat final dan membuat sejarah baru bagi negaranya. Navas sendiri tak menyangka dirinya bakal menjadi kunci kemenangan Kosta Rika dan dinobatkan sebagai pemain terbaik.

"Saya senang dan bersyukur kepada Tuhan atas kemenangan penting ini. Ini bukanlah pertandingan yang mudah, tetapi kami mampu keluar sebagai pemenang," kata Navas. Ia pun berterima kasih kepada seluruh keluarga dan rekan satu tim yang selalu memberikan dukungan atas kinerjanya.

Navas menjelaskan bahwa kemenangan lewat adu penalti itu bukan karena keberuntungan semata. Ia dan rekan-rekannya sudah melakukan latihan adu penalti sebelum pertandingan tersebut digelar. "Kami telah mempelajari bagaimana cara mengambil tendangan penalti dalam pertandingan kali ini. Saya sendiri mencoba bergerak sesuai insting guna menghalau setiap tendangan, dan itu akhirnya berhasil," kata Navas.

Terkait keberhasilannya menahan tendangan Gekas, Navas mengungkapkan hal itu karena ia pernah beberapa kali melihat cara striker berusia 34 tahun itu mengeksekusi penalti. Gekas memang pernah bermain di Levante, meskipun hanya satu musim saja pada 2012/2013 lalu.

"Kami bermain bersama di Levante dan saya mengingat apa yang dia lakukan selama latihan. Saya merasa percaya diri karena dia tidak mengubah kebiasaannya dalam mengambil eksekusi penalti. Pada akhirnya, saya mampu membuat tangkisan," tutur Navas, dilansir situs FIFA.

Ia juga memuji rekan-rekan setimnya yang mampu mengeksekusi semua tendangan penalti ke gawang Yunani. "Teman-teman membantu saya mendapatkan kepercayaan diri. Mereka berhasil mengeksekusi semua tendangan dan itu membantu saya," katanya.

Total, di Piala Dunia ini, Navas memiliki persentase memblok bola sebesar 87 persen. Dari 16 tembakan yang datang, ia berhasil melakukan 14 penyelamatan. Sejauh ini, ia baru dua kali kebobolan, yakni dari penalti striker Uruguay Edinson Cavani di penyisihan grup dan oleh bek Yunani Sokratis Papastathopoulos kemarin. rep: c56 ed: fernan rahadi

***

Biodata

Nama Lengkap : Keylor Antonio Navas Gamboa

Tempat/Tanggal lahir : San Isidro, Kosta Rika/15 Desember 1986 (27 tahun)

Tinggi Badan : 184 sentimeterPosisi: Penjaga Gawang

Klub

2005-2010         Saprissa                 

2010-2012         Albacete               

2011-2012         Levante (dipinjamkan)   

2012- sekarang    Levante               

Prestasi

Kiper terbaik La Liga Tahun 2013-2014

Kiper terbaik keempat versi majalah Marca Tahun 2013-2014

Kiper terbaik Concacaf Tahun 2009

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement