Selasa 12 Aug 2014 13:00 WIB

Gagal Bongkar Parkir Pesawat Brunei

Red:

BANDAR SERI BEGAWAN - Timnas U-19 mendapat pelajaran berharga setelah dikalahkan Brunei Darussalam 1-3 pada laga kedua turnamen Hassanal Trophy di Stadion Hassanal Bolkiah, Senin (11/8). Skuat Garuda Jaya harus belajar lebih banyak bagaimana menghadapi tim yang memeragakan sepak bola negatif.

Permainan "parkir pesawat" agaknya lebih pas untuk menggambarkan permainan Brunei. Bagaimana tidak, Brunei menumpuk sembilan pemainnya di barisan pertahanan sepanjang pertandingan. Tim tuan rumah hanya menyisakan satu penyerangnya, striker Adi Said, untuk serangan balik.

Rapatnya barisan pertahanan Brunei membuat Evan Dimas dkk kesulitan menciptakan serangan hingga akhirnya lebih sering melepaskan tendangan spekulasi. Sementara Brunei, yang hanya sesekali menyerang, berhasil menghukum timnas U-19 lewat tiga gol tendangan spektakuler Adi Said.

Sejak awal, pelatih timnas U-19 Indra Sjafri sudah mewanti-wanti anak-anak asuhnya untuk meminimalkan kesalahan dan mewaspadai serangan balik Brunei. "Kami harus memimalkan kesalahan. Serangan balik Brunei juga harus kami waspadai," kata Indra sebelum pertandingan.

Kekhawatiran Indra menjadi kenyataan. Pasukan Garuda Jaya melakukan kesalahan yang berujung tiga gol Brunei. Akibat sebuah kelengahan dalam bertahan, Brunei sukses merebut keunggulan lebih awal. Adi Said berhasil melepaskan tembakan yang tak dapat dihalau dengan baik oleh kiper Indonesia Ravi Murdianto.

Pada menit ke-40, lagi-lagi Adi Said yang menjadi petaka untuk Indonesia. Berawal dari kesalahan operan Paolo Sitanggang di lini tengah, bola berhasil direbut Said. Said kemudian menembak bola ke arah tiang jauh untuk mengecoh Ravi yang terlalu maju ke depan gawang.

Hanya berselang tiga menit, lagi-lagi Adi Said menghukum kelalaian pemain bertahan Indonesia. Berawal dari situasi serangan balik yang hampir mirip dengan gol sebelumnya, tendangan keras penyerang Brunei itu berhasil menjebol gawang sekaligus menorehkan hattrick dalam pertandingan tersebut.

Situasi pertandingan babak kedua tidak berubah. Timnas U-19 tetap mendominasi pertandingan, sementara Brunei bermain bertahan. Bedanya, di paruh kedua ini para bek timnas U-19 lebih disiplin mengawal serangan Brunei yang mengandalkan Adi Said. Timnas U-19 baru bisa memecahkan kebuntuan pada menit ke-73. Berawal dari sodoran Maldini Pali di sisi kanan pertahanan Brunei, striker Dimas Drajat mengirim back pass kepada Ilham Udin yang sukses mengonversi peluang menjadi gol.

Walau kalah, timnas U-19 masih berpeluang lolos dari Grup B karena baru memainkan dua pertandingan. Skuat Garuda Jaya masih akan menghadapi Vietnam, Kamboja, dan Singapura.

Namun , ini menjadi kekalahan terbesar timnas dalam persiapannya menuju putaran final Piala Asia U-19 di Myanmar Oktober mendatang. Dari enam laga internasional sebelumnya, termasuk uji coba, timnas baru kalah dua kali. Yakni melawan Oman (1-2) pada 9 April 2014 dan Myanmar (1-2) pada 7 Mei 2014. rep:satria kartika yudha/c71 ed: israr itah

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement