JAKARTA -- Meskipun gagal meraih target pada Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2014, Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) memberikan apresiasi untuk para pemain yang telah bertanding. Ketua Umum PP PBSI Gita Wirjawan secara khusus memberikan selamat kepada pemain tunggal putra Tommy Sugiarto yang sanggup mempersembahkan medali perunggu.
"Selamat kepada Tommy atas keberhasilannya memenuhi target medali perunggu BWF World Championships 2014. Buat pemain yang lain, jangan putus asa karena saya yakin semua sudah berusaha maksimal, namun belum bisa meraih hasil seperti yang kita harapkan. Tetap semangat dan kembali giat berlatih untuk mempersiapkan diri menjelang Asian Games 2014," kata Gita dilansir situs resmi PBSI. "Ke depannya kami akan mengevaluasi penampilan para atlet dan memperbaiki kekurangan yang ada guna mencapai target yang ditetapkan PBSI kepada masing-masing pemain," tambahnya.
Sementara itu, manajer tim Indonesia dalam kejuaraan tersebut Lius Pongoh mengaku kecewa dengan penampilan anak-anak didiknya. Ia menyorot performa para pemain tunggal putri yang tidak sebaik biasanya.
Kebanyakan dari mereka mengaku tidak bisa mengeluarkan kamampuannya, salah satunya adalah Bellaetrix Manuputty. "Awalnya, kami mengira dia (Bellaetrix) sedang sakit atau cedera. Ternyata, memang dia mengaku tidak bisa mengeluarkan kemampuannya," kata Lius. Luis mengaku, tidak bisa menerima alasan tersebut. Dia mengimbau kepada para atletnya agar tidak mengikuti perasaan bermain kurang enak. Apalagi, mereka sudah mengetahui kelebihan dan kekurangannya masing-masing. "Ini yang harus dipersiapkan lagi. Kita tidak bisa berharap suasana dan kondisi mendukung kita untuk bermain enak," ujarnya.
Kesalahan juga dialami ganda putri, seperti pasangan Greysia Polii dan Nitya Krishinda Maheswari. Lius mengatakan, sebetulnya pasangan tersebut memiliki peluang saat melawan wakil Jepang, Reika Kakiiwa dan Miyuki Maeda. Menurutnya, kunci melawan pasangan Jepang adalah tidak membuat kesalahan sendiri. "Tetapi, ini malah mati-mati sendiri," ujarnya. Lain halnya dengan pasangan Anggia Shitta Awanda dan Della Destiara Haris. Lius memuji penampilan keduanya karena membuat lawan mereka kebingungan. Pasangan tersebut berhasil mengalahkan unggulan pertama dari Cina, Bao Yixin dan Tang Jinhua. "Kami rasa Anggia/ Della punya prospek ke depannya," kata Lius.
Sementara itu, pasangan Suci (Rizki Andini) dan Tiara (Rosalia Nuraidah) diakui Lius masih terlihat individualistis. "Namanya bermain ganda itu berbeda dengan bermain tunggal, tidak bisa semaunya sendiri dan tidak boleh keras kepala," ungkap Lius. Ganda putra juga mengecewakan Lius. Penampilan Angga Pratama dan Rian Agung Saputro terlihat bermain di bawah tekanan. Menurut Lius, keduanya terlihat serbasalah di lapangan dalam menghadapi wakil Korea Kim Ki Jung dan Kim Sa Rang. Keduanya tampak bingung dalam memainkan bola. "Mau main dengan bola-bola pendek kalah kencang pukulannya. Sedangkan, mau angkat bola juga kena tembak terus," katanya Pun begitu dengan pasangan Ricky (Karanda Suwardi) dan Berry (Angriawan) yang menurut Lius tampil kurang berani dan kurang percaya diri. Dia meminta kepada kedua anak asuhnya itu untuk tidak melakukan hal itu lagi. "Ke depannya, tidak boleh lagi seperti ini," katanya menegaskan.
BWF World Championships 2014 menjadi ajang persiapan terakhir sebelum Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan. Para atlet hanya memiliki waktu dua pekan lagi untuk mempersiapkan diri pada gelaran olahraga multievent tersebut.
rep:c65 ed: fernan rahadi