Rabu 10 Sep 2014 13:00 WIB

Pembalasan Marian Cilic

Red:

Marin Cilic tak menyesali nasib buruk yang menimpanya pada pertengahan tahun lalu. Tak pernah berniat mengonsumsi obat yang berisi zat terlarang, petenis Kroasia ini tersandung kasus doping. Ia gagal lulus tes karena dalam darahnya ditemukan sejenis stimulan bernama nikethamide.

Cilic mendapatkan hukuman sembilan bulan skors dari Federasi Tenis Internasional (ITF). Ia membela diri dengan mengatakan tak sengaja menenggak tablet glukosa coramine yang dibeli salah seorang di timnya. Hukuman petenis yang nyaris bertinggi dua meter ini dikurangi tinggal empat bulan. Alhasil, ia bisa cepat kembali mengayun raketnya.

 

 

 

 

 

 

 

 

Foto:EDUARDO MUNOZ/X01440

Marin Cilic

Suporter tim AC Milan ini melupakan semuanya dan fokus pada kiprahnya di lapangan. Cilic membuat keputusan besar. Ia meminta Goran Ivanisevic menjadi pelatihnya. Ivanisevic adalah kompatriot sekaligus orang yang berjasa merekomendasikannya memperdalam ilmu tenis di Italia pada usia 15 tahun, sepuluh tahun lalu.

Comeback Cilic ke grand slam Australia Terbuka cukup menjanjikan. Ia mencapai perempat final sebelum ditaklukkan Kei Nishikori. Di Prancis Terbuka, ia hanya mencapai putaran ketiga setelah ditaklukkan Novak Djokovic. Pada grand slam Wimbledon, lagi-lagi ia dihentikan Djokovic. Kali ini, di perempat final.

Sederet kekalahan itu tak membuatnya kehilangan semangat. Justru, ia berlatih semakin keras di bawah gemblengan Ivanisevic.

Usaha pemain 25 tahun ini terbayar di AS Terbuka. Cilic mengikuti jejak sang pelatih menjadi pria Kroasia kedua yang merebut gelar juara grand slam. Pada final AS Terbuka yang berlangsung di lapangan Arthur Ashe, Flushing Meadows, New York, Selasa (9/9) pagi WIB, Cilic menaklukkan Nishikori 6-3, 6-3, dan 6-3. Ini menjadi kemenangan ketiga Cilic dari delapan pertemuan melawan Nishikori.

Dalam wawancara seusai pertandingan, Cilic mengatakan keberhasilannya menjadi juara merupakan buah kerja keras selama bertahun-tahun. Namun, ia mengaku sosok Ivanisevic, senior sekaligus mentornya, sangat signifikan dalam perkembangan tenisnya dalam setahun terakhir.

"Yang dibawa (Ivanisevic) kepada saya adalah kegembiraan dalam tenis. Selalu bersenang-senang. Saya menikmati tenis terbaik saya di sini," kata dia dikutip abcnews.

Keberhasilan Cilic dan Nishikori mencapai final menciptakan sejarah baru. Dalam sembilan tahun terakhir, baru saat ini terjadi final yang mempertemukan petenis yang belum pernah berlaga di partai puncak.

Selain itu, pencapaian keduanya menegaskan tren keberhasilan petenis yang menggunakan jasa eks juara grand slam. Bila Cilic dipoles Ivanisevic, Nishikori bekas juara Prancis Terbuka Michael Chang.

Andy Murray menggunakan jasa Ivan Lendl, Roger Federer dilatih Stefan Edberg, dan Djokovic mengontrak Boris Becker. rep:c61 ed: israr itah

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement