Ahad 21 Sep 2014 13:01 WIB
Asian Games Ke-17

Kendala Klasik Indonesia Bernama Persiapan

Red: operator

Oleh Abdullah Sammy -- Setiap Indonesia hendak mengikuti ajang olahraga multievent selalu saja ada kendala yang menyertai. Dari beragam kendala, selalu muncul satu alasan klasik di balik kegagalan Indonesia ber prestasi.Kendala klasik itu adalah persiapan.Kendala yang sama pun muncul menjelang kontingen Merah Putih berlaga di Asian Games Incheon 2014.

Pelatih tenis Indonesia, Roy Therik, menyatakan, persiapan meng hadapi Asian Games sangat lamban. Salah satu yang menjadi kendala adalah uang saku. Hingga sepekan sebelum berangkat ke Korea, uang saku belum sampai ke tangan para atlet.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Foto:ISMAR PATRIZKI/ANTARA

Sejumlah atlet yang tergabung dalam Pelatnas Sea Games berlatih di kawasan Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.

Roy mengatakan, peristiwa se perti ini sering terjadi. Pemerintah, kata dia, selalu tak siap saat menghadapi event seperti Asian Games ini. Misalnya, sepatu dan jaket yang dikenakan oleh para kontingen selama Asian Games di Incheon, Ko rea Selatan.Sepatu dan jaket itu baru dibe rikan menjelang pelepasan kontingen pada Kamis (11/9) siang.

"Saya sengaja tidak melepas label sepatu agar tahu kalau ini baru dikasih tadi," keluh Roy pada sela acara pelepasan kontingen Indonesia di Wisma Menpora, Senayan, Jakarta.

Sebelumnya, cabang olah raga berkuda dan dayung berangkat ke Incheon dengan biaya sen diri lantaran tidak adanya ban tuan dana dari pemerintah. Kondisi ini dikeluhkan oleh manajer tim berkuda Prasetiono Sumiskum.

Kedua cabang olahraga tersebut sudah berada di Incheon sejak Jumat (19/9). Dengan berangkat lebih awal, diharapkan agar kuda-kuda bisa beradaptasi dengan cuaca di sana. "Namun, hingga saat ini anggota tim dibiarkan untuk mengurus kebutuhannya sendiri."

Minimnya dana bagi atlet sejatinya tak berbanding terbalik dengan janji Kementerian Pemuda dan Olahraga.Sebelumnya, kementerian di bawah kendali Roy Suryo itu mengaku menyiapkan anggaran Rp 16,5 miliar untuk keberangkatan kon tingen Indonesia ke Asian Games 2014.

"Usul pasti lebih. Tapi, setelah dila kukan verifikasi, kami mendapatkan angka antara Rp 16 miliar dan Rp 16,5 miliar,"

ucap Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora Joko Pekik Irianto pada Agustus.Sekalipun janji miliaran rupiah telah terucap, itu semua belum menyelesaikan masalah.

Kini, waktu menjelang pertandingan terus berputar. Di tengah segala keterbatasannya, atlet Indonesia tetap dituntut untuk melakukan persiapan yang terbaik.

Mantan perenang nasional Ri chard Sam Bera mengingatkan para atlet untuk fokus pada persiapan terkait makan an dan cuaca di tempat pertandingan. "Saya rasa Korea Selatan bukan lah venuebaru, tinggal pe nye suaian mu lai dari makan, istirahat, cuaca, atau transportasinya," kata pria yang kini banting setir menjadi politikus itu.

Kendala persiapan bisa jadi menjadi salah satu adangan terbesar Indonesia di Korea. Namun, apa pun kon disinya, semangat dan tekad harus tetap terpelihara untuk menjadi sang juara.

Mengutip perkataan proklamator kemerdekaan Indonesia, Sukarno, "Kita belum hidup dalam sinar bulan purnama, kita masih hidup di masa pancaroba. Jadi, tetaplah bersemangat elang rajawali."Tetap semangat kontingen Indonesia!

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement