EMPOLI — Inter Milan akan mengawali 2016 dengan misi mempertahankan singgasana di puncak klasemen Liga Italia Seri A. Pada Kamis (7/1) dini hari WIB, Inter akan bertamu ke stadion Carlo Castellani, markas Empoli dalam lanjutan kompetisi Seri A pekan ke-18.
Merujuk pada asa Nerazzurri untuk terus berada di puncak maka kemenangan wajib diraih. Apalagi, pada laga terakhir 2015, pasukan biru hitam takluk di tangan Lazio. Walhasil, tim tersebut dilanda ketidaknyamanan.
Memang, hingga giornata ke-17, posisi capolista Inter belum tergusur. Namun, dengan mengantongi 36 poin, Inter hanya unggul satu angka di atas Fiorentina dan Lazio. Belum terhitung Juventus di posisi keempat yang cuma tertinggal tiga poin.
Tak pelak, Empoli siap dijadikan sasaran skuat polesan Roberto Mancini untuk kembali ke jalur kemenangan. Secara statistik, asa menekuk tuan rumah bukan sesuatu yang berlebihan. Terbukti dalam delapan laga terakhir menghadapi lawan serupa, kubu La Beneamata selalu berjaya.
Inter menang dalam tujuh pertandingan dan sekali imbang kontra si biru pada semua ajang. Kekalahan terakhir Nerazzurri terjadi pada satu dekade silam, tepatnya pada April 2006. Fakta tersebut menyiratkan keyakinan di benak Mauro Icardi dan rekan-rekan. Setidaknya membuka 2016 dengan hasil positif.
"Kami memiliki kelompok yang kuat dan selalu bersatu. Fokus kami hanya mencari kemenangan," kata bek Joao Miranda, dikutip dari Football Italia, awal pekan ini.
Pesepak bola asal Brasil itu menjelaskan proyek nyata yang sedang dibangun klubnya. Yakni, siap kembali menjadi tim hebat Italia dan Eropa. Sasarannya adalah dengan meraih hasil terbaik di setiap laga.
"Saya memilih Inter karena saya percaya tim ini. Sekarang kami ingin berjuang untuk scudetto," ujar Miranda.
Senada dengan rekannya di atas, bek Jeison Murillo pun bereaksi. Ia menyinggung pendapat tentang permainan timnya yang dinilai pragmatis. Pada intinya, kata dia, semua klub bertujuan mencari kemenangan.
"Orang-orang mengatakan kami bermain buruk? Mereka harusnya memahami peningkatan yang kami lakukan, pada akhirnya hasil yang paling penting," tutur Murillo dikutip dari Football Italia.
Salah satu kunci Inter dalam misi memenangkan laga di markas Empoli terletak di lini belakang. Meskipun, kerap dikritik bermain tak menarik, Inter Milan nyatanya terus mampu mengepak tiga poin karena solidnya pertahanan. La Beneamata hanya kemasukan 11 gol. Ini merupakan rekor kebobolan terbaik di Seri A musim ini.
Ketangguhan lini belakang ini yang akan kembali jadi tumpuan untuk mengantisipasi serangan Empoli yamg digalang Richardo Saponara. Gelandang Ivan Perisic mengungkapkan kekuatan pertahanan ini tak terlepas dari kejelian pelatih Roberto Mancini.
"Mancini bekerja pada taktik dan detail. Fakta kami tak kebobolan hanya sedikit gol bukanlah kebetulan," kata Perisic kepada Corriere dello Sport.
Perisic menilai, ini sebuah pengalaman baru baginya. Sebab, hanya menang 1-0 secara terus menerus baru baginya. "Di Jerman, itu hanya terjadi beberapa kali saja," ujar Perisic.
Ia menuturkan, Inter akan selalu bermain taktis meski tak menampilkan sepak bola menawan. Menurut dia, posisi Inter di puncak klasemen merupakan pertanda bagus bagi masa depan timnya. Karena itu, dia bertekad untuk terus mempertahankan singgasana Inter di puncak klasemen hingga akhir musim 2016.
Di sisi lain, kubu tuan rumah tak bisa dianggap enteng. Secara head to head, Empoli memang kalah melawan Inter dalam beberapa laga terakhir. Namun, statistik terbaru menunjukkan tuan rumah mengalami peningkatan signifikan.
Anak asuh Marco Giampaolo berhasil memenangkan empat pertandingan teranyar secara beruntun. Ini menjadi modal berharga menjelang laga kontra Nerazzurri.
"Di atas kertas mereka (Inter) favorit, tapi kami tim hebat, saya yakin kami bisa menyebabkan masalah bagi mereka," kata penyerang Empoli Marko Livaja.
Dengan kepercayaan diri, skuat Azzurri bakal tampil lepas. Apalagi, partai tersebut berlangsung di rumah sendiri. Dukungan penonton tuan rumah diprediksi menjadi kekuatan tambahan untuk Livaja dan kawan-kawan.n ed: abdullah sammy