REPUBLIKA.CO.ID,
JAKARTA--Juara bertahan Indonesia Basketball League (IBL)
2015, Satria Muda Pertamina, berhasil meraih kemenangan pada laga per dana IBL 2016. Melawan tim kuat M88 Aspac Jakarta, tim besut an pelatih Cokorda Raka Satrya Wi bawa itu menang dengan skor 70-61.
Kemenangan ini tidak mudah didapatkan oleh SM Pertamina. Pada dua kuarter awal, mereka ketinggalan lebih dulu dari pasukan pelatih Jugianto Kuntardjo itu.
Pada kuarter pertama, SM me - nyerah kalah dengan skor 11-17. Gra - fik permainan SM mulai naik pada kuarter kedua. Dikina Wisnu Arki dan kawan-kawan mulai hanya kalah satu angka 27-28 ketika wasit meniupkan peluit berakhirnya kuarter kedua.
Pada kuarter ketiga, kedua tim melakukan beberapa pergantian pemain. Aspac terlihat lebih banyak menurunkan pemain-pemain mu da nya untuk berharap kembali meng ungguli Satria Muda. Namun, hal itu justru menjadi momen bagi kebangkitan Satria Muda. Pada kuarter ini, SM berbalik unggul 53-41.
Pada kuarter terakhir, baru pertandingan terasa sengit. Aspac mulai menyicil ketertinggalannya dari tim ri valnya itu. Penonton di Hall Basketball Senayan pun begitu riuh un tuk mendukung jagoan masing-masing.
Hingga kuarter terakhir ini selesai, SM berhasil memper tahan kan keunggulan. Skor 70-61 berhasil membuat juara bertahan memetik poin sempurna pada laga pembuka IBL 2016 ini.
Usai laga, Cokorda mengaku puas dengan kemenangan yang di dapatkan pasukannya.
Strategi yang dirancang sebelum pertan dingan, kata dia, berjalan sesuai harapan. Hanya, ia menyayangkan buruknya konsistensi pertahanan SM. Ia menyoroti kuarter keempat di mana SM membiarkan Aspac mengejar ketertinggal an cukup jauh.
\"Kita misspada babak pertama.
Babak kedua dan ketiga bagus. Ba - bak keempat lengah lagi. Ini ma - salah konsistensi. Ke depan, kami tidak boleh lengah,\" kata Cokorda.
Sementara, pelatih Aspac, Jugianto, mengakui kekalahan anak-anak asuhnya dari Satria Muda. Jugianto mengakui kesalahan ia buat pada kuarter tiga yang lebih banyak memain kan pemain muda. Hal itu, kata dia, membuat pemain SM bisa leluasa untuk mencetak banyak angka.
\"Ini kesalahan saya. Pada kuarter tiga, saya banyak mainkan pemain muda-muda. Tapi, mau bagaimana. Pemain-pemain senior juga harus saya rotasi. Inilah adanya pemain saya,\" ujar Jugianto.
(ed:fernan rahadi)