Ahad 28 Sep 2014 15:00 WIB

Sepak Takraw Putri Raih Perunggu

Red: operator

Myanmar dinilai memiliki mental bertanding lebih baik di level internasional.

INCHEON -Tim sepak takraw putri Indonesia mengikuti langkah tim putra dengan gagal maju ke partai puncak nomor team cabang sepak takraw Asian Games ke17, Incheon, Korea Selatan.

Pada babak semifinal, tim putri Indonesia menyerah di tangan tim putri Myanmar di Bucheon Gymnasium, Sabtu (27/9) pagi waktu setempat. Sama dengan tim putra, tim putri juga harus puas dengan raihan medali perunggu.

Perjuangan Indonesia berakhir saat harus menyerah lewat tiga gim, 1-2. Padahal, pada pertandingan regu pertama, Indonesia sukses meraih kemenangan lewat dua set langsung, 21-19 dan 21-18. Tapi, penampilan Indonesia justru melorot pada pertandingan regu kedua di mana mereka kalah, 21-13, 15-21, dan 12-21.

 

 

 

 

 

 

 

 

Foto:Saptono/Antara

Kemudian, pada pertandingan penentuan, Indonesia kembali gagal meraih kemenangan.Sempat memaksa Myanmar bermain hingga tiga set, regu ketiga tim putri Indonesia akhirnya menyerah dengan skor 11-21, 21-19, dan 14-21. Tim sepak takraw putri Indonesia akhirnya harus puas dengan raihan me dali perunggu.

Pelatih tim sepak takraw putri Indonesia, Sandrina Kailey, menyatakan, sebenarnya peluang untuk bisa menang dari Myanmar adalah 50-50.

Tim putri Indonesia bahkan bisa memaksa Myanmar bermain hingga tiga gim. "Namun, yang mem bedakan adalah ma salah persiapan dan mentalitas bertanding di level internasional,"kata Sandrina.

Terkait melesetnya target raihan medali emas, Sandrina menyebut, para pemain sudah memberikan semua kemampuan terbaik mereka. "Setidaknya kami bisa menyumbangkan medali untuk kontingen Indonesia.Sekarang kami harus fokus ke nomor regu dan para pemain juga sudah siap," lanjutnya.

Voli pantai kandas Sementara itu, pasangan voli pantai Indonesia satu, Koko Prasetyo/Ade Chandra, akhirnya harus mengakui keunggulan pasangan satu Cina, Chen Cheng/Jian Li, pada babak semifinal cabang voli pantai putra. Sempat tampil apik pada set awal, penampilan Koko/Chandra justru menurun pada dua set terakhir dalam laga yang digelar di Song do Global University Beach Volleyball Arena, Sabtu (27/9) siang waktu setempat. Koko/Chandra pun menyerah 21-15, 20-22, dan 13-15.

Pelatih merangkap manajer voli pantai putra, Slamet Mulyanto, menyatakan, pada set pertama, Koko/Chandra memang ber hasil meredam irama permainan pasangan Cina. Tapi, saat Chen/Li meningkatkan tempo permainan pada set kedua, lanjut Slamet, Koko/Chandra justru terbawa irama permainan mereka.

Selain itu, Slamet juga mengungkapkan keunggulan fisik yang dimiliki para pemain Cina. Postur badan pemain Cina yang tinggi ini akhirnya mem buat smes-smes mereka sulit dibendung.

Kendati gagal melaju ke final, Koko/Chandra masih me miliki pe luang untuk bisa menyumbang medali buat kontingen Indonesia, yaitu medali perunggu dalam perebutan tempat ketiga. Koko/Chandra akan menghadapi pasangan Tiongkok lain nya, Bao/Halekejiang, dalam laga yang digelar pada Senin (29/9) siang waktu setempat. rep:reja irfa widodo ed:fernan rahadi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement