Jumat 03 Oct 2014 15:00 WIB

Emas Wushu Jadi Milik Indonesia

Red:

INCHEON -- Dewan Olimpiade Asia (OCA) akhirnya secara resmi mencabut medali emas atlet Malaysia, Tai Cheau Xuen, pada nomor nanquan dan nandao cabang wushu Asian Games ke-17 Incheon, Korea Selatan. Emas itu pun dilimpahkan ke atlet wushu Indonesia, Juwita Niza Wasni, yang sebelumnya meraih medali perak pada nomor tersebut.

Keputusan ini juga dikonfirmasi langsung Chief De Mission Indonesia di Asian Games ke-17 Incheon, Korea Selatan, Ade Lukman. Ia mengungkapkan, Kamis (2/10) pagi waktu setempat, OCA telah meresmikan keputusan tersebut. Atas hasil ini, Komite Olimpiade Malaysia harus mengembalikan medali emas itu ke OCA.

"Bisa dipastikan 100 persen, emas di wushu menjadi milik Indonesia," kata Ade saat dihubungi lewat sambungan telepon, Kamis (2/10).

Keputusan ini, kata Ade, tidak terlepas dari hasil pemeriksaan tes doping kedua terhadap Xuen yang dilakukan Komisi Anti Doping Internasional (WADA). Jadi, lanjut Ade, walaupun pihak Malaysia mengajukan banding, keputusan OCA itu tidak bisa diganggu gugat.

Sebelumnya, Xuen terbukti menggunakan doping jenis sibutramine yang tergolong zat yang dilarang dalam daftar WADA. Kemudian pada pemeriksaan kedua, Xuen juga terbukti positif menggunakan doping. Upaya banding pihak Malaysia pun akhirnya gagal lantaran hasil pemeriksaan kedua tersebut.

Sebelumnya, Malaysia sempat tidak mau mengembalikan medali tersebut dengan alasan terdapat kemungkinan urine Xuen yang diperiksa tertukar milik atlet lainnya. Namun setelah dilakukan tes kedua terhadap Xuen, kini Malaysia tidak bisa berkilah lagi. "Dokter antidoping tetap menyatakan atlet Malaysia itu positif dan OCA juga telah melucuti medali mereka," ujar Ade menambahkan.

Dalam laga final nomor nanquan dan nandao pada 20 September silam, Xuen berada pada posisi pertama, sedangkan Juwita mendapatkan medali perak, diikuti atlet asal Cina, Wei Hong. Sementara di peringkat keempat ada nama atlet wushu Indonesia, Ivana Ardelia Irmanto.

Alhasil, keuntungan tidak hanya dirasakan oleh Juwita terkait keputusan OCA ini. Adelia juga berhak meraih medali perunggu, menggantikan Wei Hong, yang meraih medali perak. Dengan hasil ini, Indonesia menempati peringkat ke-16 klasemen sementara perolehan medali dengan catatan empat emas, lima perak, 11 perunggu.

Ade pun bersyukur atas catatan ini. Setidaknya di Asian Games kali ini, Indonesia masih bisa menyamai torehan medali emas di Asian Games ke-16 di Guangzhou, empat tahun lalu. Pada saat itu, Indonesia mendapatkan tiga emas dari cabang perahu naga dan satu emas dari bulu tangkis. Namun, Ade tetap optimistis kontingen Indonesia bisa melebihi pencapaian tahun 2010. "Peluang tambahan medali emas masih terbuka dari cabang soft tennis," lanjut Ade.

Meskipun menambah satu medali emas, Indonesia belum mampu menggeser Malaysia dalam daftar sementara perolehan medali. Malaysia tetap satu strip di atas Indonesia dengan raihan empat emas, 14 perak, dan 11 perunggu. Hal itu disebabkan pada Kamis (2/10) kemarin Malaysia juga kembali menambah satu medali emas lewat karateka Lim Chee Wei. Uniknya, pada final nomor kata tersebut, Chee Wei mengalahkan karateka Indonesia, Fidelys Lolobua.  rep:reja irfa widodo

ed: fernan rahadi

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement