Pesona dunia busana Indonesia seiring berjalannya waktu terus mengalami perkembangaan yang cukup pesat. Acara-acara peragaan busana lebih mudah ditemui dengan konsep yang ditawarkan bermacam-macam.
Melihat perkembangan fashion yang cukup berkembang di Indonesia, Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI) melihat celah tersebut dapat dimanfaatkan. Berpijak pada konsep fashion show pada umumnya yang sering kali lebih mengutamakan kemodernan, ASEPHI ingin mencoba tren baru, tapi dengan rasa lawas.
Ketua Umum ASEPHI Thamrin Bustami menjelaskan, sebenarnya kerajinan tangan (handicraft) sudah menjadi hal biasa dalam dunia fashion. Apalagi, dengan perkembangan saat ini, sudah saatnya juga kerajinan tangan bisa dipromosikan lebih luas lagi.
Dengan mengadakan pameran yang dimulai pada 7 September hingga 11 September 2016 di Assembly Hall Jakarta Convention Center (JCC), kata dia, industri kerajinan tangan bisa menaikkan perhatian dan peningkatan di sisi ekonominya. "Dengan galeri besar ini membuat konsumen lebih dekat dengan produsen, apalagi dengan acara berskala internasional ini," kata Thamrin saat melakukan konferensi pers di Menteng, Jakarta, Rabu (30/3).
Jika sebelumnya ASEPHI mencoba mengenalkan produk-produk kerajinan melalui Inacraft dan Crafina, kali ini mereka ingin menjajal cara baru dengan mengadakan "Folk 'n Vogue: 100% Indonesia." Pameran itu menggabungkan handicraf dalam balutan fashion show dengan mengajak para pekerja fashion senior sebagai bintang utamanya.
Pemilihan bintang utama dalam acara fashion show dengan pekerja-pekerja senior dilakukan untuk memberikan apresiasi tertinggi terhadap dedikasi mereka. Perancang senior dinilai secara tidak langsung dapat dikatakan menjadi inspirasi lahirnya perancang-perancang muda yang saat ini sedang berkibar namanya.
Direktur ERB Production Erline Boer selaku rekan kerja sama penyelenggara acara itu menyatakan, konsep yang akan dikembangkan dalam pagelaran busana akan digabungkan dengan musik-musik etnik Indonesia. Selain itu, akan ada dua konsep peragaan busana yang akan ditampilkan sepanjang empat hari tersebut.
Sesi Exclusive Fashion Show akan diisi oleh perancang-perancang senior, seperti Itang Yunaz, dan sesi Fashion Marathon yang bisa diisi oleh desainer-desainer muda.
Salah satu yang menjadi tamu utama dalam pagelaran yang baru dilakukan pertama kali ini adalah Tribute to Ramli by Lindy Ann. Momen pembuka ini akan memperagakan hasil karya dan koleksi alm Ramli yang digabung dengan hasil karya Lindy Ann oleh model-model senior, seperti Widyawati, Rima Melati, Dian Tanjung, Enny Soekamto, Ratna Dhoemila, dan Nisje Joenes.
Di samping pagelaran fashion show yang membaurkan antara perancang senior dan perancang muda, acara ini pun akan menghadirkan 200 UKM yang sudah terakurasi. Mereka akan menawarkan mulai dari hadycarft yang berbentuk aksesori hingga busana-busana yang mesti mereka produksi sendiri. c27, ed: Dewi Mardiani