Rabu 13 Apr 2016 17:00 WIB

Wangi Sepanjang Hari

Red:

Mendengar merek Molto, pikiran orang umumnya akan langsung tertuju pada produk pewangi dan pelembut pakaian. Sejak Kamis (7/4) lalu, kesan tersebut pelan-pelan berubah. "Kami memperkenalkan Eau de Parfum dengan merek Molto sebagai bentuk pengembangan produk," kata Christina Salbini selaku Senior Brand Manager Molto.

Bagi Molto, masuk ke pasar parfum berarti "naik kelas". Christina menganggap Molto telah melangkah lebih jauh untuk mengukuhkan posisinya sebagai ahli di bidang parfum dengan meluncurkan Eau de Parfum. Merek pewangi dan pelembut pakaian produksi Unilever ini sejak 2012 sudah serius berkutat dengan parfum.

Kala itu, Molto menghadirkan aromaterapi dan wangi parfum mewah pada produk pewangi dan pelembut pakaiannya. Lantas, mengapa Molto membuat parfum? Christina menjelaskan, berdasarkan riset pasar, masyarakat Indonesia menggemari sesuatu yang keren untuk dipakai, menonjolkan kemewahan, dan aroma parfumnya tercium familiar tetapi tetap unik.

Di samping itu, 90 persen responden merasa belum lengkap jika keluar rumah tanpa menyemprotkan parfum. Bagi mereka, wangi parfum tak ubahnya pernyataan diri.

Kebutuhan tersebut kemudian dicoba penuhi oleh Molto. "Kami menggunakan esensi bunga premium pilihan dari Prancis," ungkap Christina. Molto Eau de Parfum terbuat dari esensi mawar, melati, muguet, dan geranium.

Untuk memberikan aroma yang menyegarkan, ditambahkan pula raspberry dan blackcurrant. "Wewangian tersebut lantas diikat oleh lembutnya vanila yang dapat membuat parfumnya tercium harum lebih lama," ungkap Alina selaku pakar parfum dari Firmenich, perfume house ternama asal Swiss yang berdiri sejak 1895 dan bekerja sama dengan Molto dalam mengembangkan Molto Eau de Parfum.

Menurut Alina, parfum yang ditawarkan seharga Rp 520 ribu ini memiliki wangi yang kompleks dan mewah. Kemewahan Molto Eau de Parfum berukuran 100 ml itu berasal dari penggunaan ekstrak bunga-bungaan premium Prancis. "Keharumannya sangat sesuai untuk perempuan modern yang mendambakan sensasi mewah," imbuh Christina.

Molto Eau de Parfum yang dijual di gerai Sephora di Jawa dan Bali tak memiliki wangi yang mencolok. Orang pasti menoleh jika pemakainya lewat. Wanginya juga tidak tertinggal setelah pemakainya beranjak dari suatu tempat. "Untuk keharuman yang lebih segar, semprotkan dua kali sehari," ujar Alina memberi saran.

Tahan lama atau tidaknya wangi parfum salah satunya dipengaruhi oleh temperatur tubuh. Parfum akan cepat menguap saat orang beraktivitas fisik di luar ruangan. "Pakai parfum paling efektif di bagian nadi besar," kata Alina.

Wangi parfum bersifat komplementer terhadap wewangian lainnya yang menempel pada pakaian atau tubuh seseorang. Tak terkecuali aroma segar dari deterjen, pewangi dan pelembut pakaian, maupun pelicin kain saat disetrika. "Wangi sabun mandi, deodoran, dan pelembap tubuh juga tak akan membuat orang menjadi berlebihan jika masih menggunakan parfum," komentar Alina.  ed: Setyanavidita Livikacansera

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement