Selasa 05 Jan 2016 13:00 WIB

AGAR DURIAN DAN LENGKENG tak Lagi Impor

Red: operator

REPUBLIKA.CO.ID,AGAR DURIAN DAN LENGKENG tak Lagi Impor

ROSSI HANDAYANI 

Pertamina akan mengembangkan SPT kebun buah di luar Jawa, seperti di Palembang dan Balikpapan.

Pohon buah-buahan banyak tumbuh di Desa Nglanggeran, Patuk, Gunungkidul, Yogyakarta.

Akan tetapi, warganya nyaris tidak pernah mendapatkan hasil panen yang maksimal. Masyarakat setempat membutuhkan seseorang yang ahli dalam bidang pertanian untuk membimbing mereka menanam buah-buahan.

Penduduk di desa ini juga tidak memiliki pendapatan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya. Kepala Desa Nglanggeran, Senen, mengatakan, kehidupan warganya perlahan berubah semenjak pem - bangunan desanya ditingkatkan pada akhir 2012 lalu.

Adalah Agro Wisata Nglanggeran yang dibangun di lokasi kawasan Gunung Api Purba untuk pengembangan Sentra Pemberdayaan Tani (SPT) kebun buah di Dusun Nglanggeran Wetan. Kawasan ini memiliki lahan seluas 20 hektare di mana sebanyak 12 hektare di antaranya merupakan tanah Sultan Ground dan selebihnya milik warga.

Senen mengatakan, pada sebagian besar lahan milik Sultan Ground, selain digunakan sebagai kehutanan, juga lahan pertanian.

Tanah tersebut dapat dimanfaatkan secara cuma-cuma oleh warga, tapi tidak boleh diperjualbelikan. 

Di lahan tersebut dikembangkan kebun buah dengan kualitas unggul, seperti durian montong dan klengkeng. Setiap kepala keluarga mendapat alokasi tanam seluas 2.000 meter persegi. 

Guna memacu pengembangan desa dan ekonomi warga setempat, PT Pertamina memberikan bantuan yang disalurkan kepada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Kumpul Ma kar yo Desa Nglanggeran, antara lain, beru - pa pelatihan dan pemberdayaan ekonomi dalam bidang pertanian.

\"Kami memiliki harapan kebun buah ini nantinya akan membawa kehidupan masyarakat lebih baik, terutama bagi kelompok-kelompok tani,\" kata Senen.

Pada awalnya, di desa ini dibangun waduk atau embung terlebih dahulu guna mendukung pertanian. Waduk memiliki manfaat sebagai penampung air hujan yang kemudian mengairilahan pertanian selama musim kemarau.

Waduk mini tadah hujan di puncak bukit ini memiliki volume air 8.000-10.000 meter kubik.

Setelah memasuki tahun ketiga, kebun buah diakui Senen sudah dapat berkembang dengan baik. Pepohonan sudah mengeluarkan bunga, tapi tidak dibiarkan untuk berbuah terlebih dahulu agar nantinya bisa menjadi pohon yang kuat.

Dalam kegiatan pelatihan tersebut, Pertamina menunjuk Yayasan Obor Tani untuk men dampingi para warga. Melalui sistem pemberdayaan terpadu, dua kader Obor Tani tinggal di desa melakukan pembimbingan selama 3,5 tahun, mulai dari tanam sampai panen.

 

Umumnya, kebun ini ditanami durian montong dan lengkeng. Pemilihan kedua jenis buah ini, menurut Senen, lantaran harganya yang relatif stabil sehingga lebih menguntungkan para petani. Biasanya, ketika musim lengkeng, petani bisa menjual sebesar Rp 10 ribu per kilogram, sementara durian dijual dengan harga mulai dari Rp 10 ribu-Rp 50 ribu per buah.

Selain itu, dipilihnya durian dan lengkeng untuk dikembangkan karena tanaman buah tersebut sudah tumbuh dan berkembang sangat baik di Desa Nglanggeran. \"Kedepan, juga tidak perlu mempertimbangkan terkait kegagalan panen,\" katanya. 

Berbagi ilmu Manajer CSR Pertamina Agus Mashud mengatakan, program SPT Nglanggeran dengan menggaet Yayasan Obor merupakan kegiatan yang terus dikembangkan. Pertamina sendiri menyumbangkan 3.000 bibit durian dan 200 lengkeng yang ditanam di puncak sekeliling embung.

Agus mengungkapkan, Pertamina tidak hanya semata-mata memberikan bibit, tapi juga turut meningkatkan kemampuan bertani, mulai dari menerapkan proses pertanian modern, pemeliharaan, penjualan, dan pengem - bangan masyarakat agar mereka dapat lebih mandiri dan sejahtera.

\"Kerja sama dengan mereka itu selama tiga tahun. Jadi, tahun depan kita harapkan sudah berbuah. Program serupa akan dikembangkan di derah lain di Jawa, seperti di Boyolali, Rembang, Temanggung, Semarang, dan Kulonprogo,\'\' ujar Agus.

Ia melanjutkan, ke depannya Pertamina akan merambah kegiatan pemberdayaan tani di empat lokasi, termasuk di antaranya di luar Pulau Jawa. Pengembangan SPT selanjutnya, yakni di wilayah Palembang, Balikpapan, Demak, dan Kebumen.

Baru-baru ini, Pertamina melakukan peninjauan ke Desa Nglanggeran untuk melihat perkembangan SPT kebun buah binaan mereka. Agus mengaku senang dengan perkembangannya. \"Sebenarnya, secara reguler para petani menyampaikan laporan dari kegiatan dan perkembangan Sentra Pemberdayaan Tani kepada kami, tapi kami juga ingin melihat langsung kondisinya di lapangan,\"

ujarnya.

Direktur Utama Eksekutif Yayasan Obor Tani Pratomo mengatakan, lahan di Nglanggeran dibuat dengan baik karena terdapat embung yang mengairi kebun buah tanpa meng gunakan pompa dan listrik. Ia memperkirakan tahun depan kebun buah akan mulai panen. (ed: khoirul azwar)

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement