Senin 18 Aug 2014 12:00 WIB

Situs Gunung Padang Bakal Luar Biasa

Red:

JAKARTA — Situs Gunung Padang nantinya akan menjadi situs yang luar biasa. Selain karena kawasannya yang sangat luas, yakni mencapai minimal 20 hektare, usianya pun diperkirakan jauh lebih tua dari Candi Borobudur.

Ketua Arkeologi Tim Terpadu Riset Mandiri (TTRM) situs Gunung Padang, Ali Akbar, mengatakan, situs Gunung Padang akan menjadi situs yang luar biasa. Bahkan, melampaui situs Candi Borobudur. Hal itu senada juga disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh yang menyebut situs Gunung Padang yang jauh lebih besar dari situs Candi Borobudur.

"(Perbedaan) itu mendasari situs Gunung Padang akan luar biasa," ujar Ali kepada Republika, Ahad (17/8).

 

 

 

 

 

 

 

 

Foto:Republika/Rakhmawaty La'lang

Arkeolog asal Bosnia, Sam Osmanagich saat memberikan materi dalam diskusi peradaban bertajuk "Mengkaji Ulang Peradaban Dunia,. Indonesia Moving Forward: A Look at History dan Past Civilizations yang digelar di auditorium Bank mandiri, Rabu (14/5).

 

Ali yang sedang berada di kawasan situs Gunung Padang menuturkan, sejak awal riset, yakni 1998 hingga 2014, luas situs Gunung Padang semakin besar. Berdasarkan ketetapan Kemendikbud, pada 1998 luas situs Gunung Padang disebutkan mencapai 0,3 hektare. Namun, sejak riset intensif dilakukan pada 2012, luas situs menjadi semakin besar dari yang telah ditetapkan.

"Intinya situs ini lebih besar dari yang ditetapkan. Sebelumnya, terakhir saya laporkan ke Pak Menteri dan jajarannya situs ini lebih besar minimal 20 hektare pada 2013," katanya.

Menurutnya, pada 2014 pemerintah menetapkan luas situs Gunung Padang mencapai 29 hektare. Serta, status situs Gunung Padang sebagai cagar budaya dan secara nasional memiliki peringkat yang tinggi.

Ali mengatakan, jika dibandingkan dengan Candi Borobudur, kondisinya sangat jauh. Sebagai perbandingan, Candi Borobudur hanya memiliki luas 1,5 hektare. Kemudian dari segi usia, setelah tim peneliti melakukan uji karbon diketahui denting situs Gunung Padang termuda berusia 500 Sebelum Masehi (SM). Sedangkan, Candi Borobudur pada 800 Masehi.

Hasil-hasil tersebut menunjukkan situs ini lebih tua 1.300 tahun sebelum Candi Borobudur ditemukan. "Itu mendasari Gunung Padang akan luar biasa," ujarnya.

Bahkan, Ali Akbar melanjutkan, bangunan Situs Gunung Padang yang berusia 5200 SM melebihi usia bangunan Piramida Mesir yang berusia 2500 SM. "Itu luar biasa dan situs itu lebih tua dari Piramida 2500 Sebelum Masehi," katanya.

Ia menuturkan, temuan usia tersebut berdasarkan eskavasi di sisi timur situs Gunung Padang pada kedalaman dua meter. "Ada bukti dan susunannya melalui uji karbon denting"  ujarnya.

Ali mengatakan sudah membuat beberapa rekomendasi di beberapa sisi situs Gunung Padang yang akan disampaikan kepada Mendikbud. Termasuk, situs Gunung Padang yang luar biasa membuat terbentuknya tim nasional yang akan melakukan eskavasi arkelogi.

Menurutnya, situs Gunung Padang yang dalam dunia arkelogi merupakan multy component side. Yakni, situs yang komponennya berkali-kali dihuni dalam periode 500 SM, 5200 SM, dan 10000 SM. Ia menekankan, hal itu harus diteliti juga. Eskavasi ke depan terutama di sisi timur, menurutnya, harus dibuka lagi.

Ia menuturkan bahwa situs Gunung Padang merupakan single monument (satu gedung). Selain itu, berdasarkan informasi, situs Gunung Padang memiliki ketinggian 220 meter dengan luas 29 hektare. Sedangkan, Borobudur memiliki ketinggian 29 meter.

Ia pun mengaku optimistis Situs Gunung Padang akan menjadi situs yang luar biasa. Ini karena pihaknya sudah melakukan riset selama tiga tahun. Sejumlah bukti dan hasil penelitian pun telah diserahkan kepada pemerintah. Ali mengatakan, pihaknya sudah mempunyai cukup data penelitian mengenai situs Gunung Padang sehingga penelitian tersebut bisa menjadi patokan untuk digunakan sebagai dasar membangun situs Gunung Padang.

Selain itu, ahli geologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Danny Hilman Natawidjaya mengatakan, ada banyak temuan menarik selama penelitian situs Gunung Padang berlangsung. Di antaranya, serakan batu-batu kolom dan struktur yang diduga bekas teras bangunan tidak hanya berada di teras bukit Gunung Padang, tetapi juga di badan dan kaki bukit. Pun, hasil georadar dan geolistrik dua dimensi menunjukkan terdapat potensi rongga-rongga besar di bawah permukaan situs Gunung Padang. rep:c75 ed : andi nur aminah

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement