Kamis 04 Sep 2014 12:00 WIB

Industri Lebih Suka Lulusan SMK Pesantren

Red:

JAKARTA — Lulusan SMK asal pesantren dinilai lebih siap kerja dibanding lulusan SMK umum. Salah satu indikatornya, yakni industri lebih menyukasi lulusan SMK asal pesantren dibanding SMK biasa.

"Sebab lulusan SMK pesantren selain mempunyai keterampilan yang  sama dengan SMK lain, mereka punya karakter yang ditumbuhkan dari pesantren tadi," kata Ketua Unit Kerja Mendikbud Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan, Tutik Rumiyati, Rabu (3/9).

Karakter yang ditumbuhkan di pesantren, menurut Tutik, antara lain, sikap jujur dan perilaku baik. "Industri tidak hanya membutuhkan karyawan yang terampil, namun juga yang baik dan jujur," ujarnya.

Apalagi, Tutik mengungkapkan, pesantren juga kebanyakan mengajarkan wirausaha dan kerja keras. Sehingga, membentuk karakter santri yang disiplin, pekerja keras, dan menghormati orang yang  lebih tua.

"Karakter seperti inilah yang disukai oleh industri maupun perusahaan. Makanya, mereka suka dengan lulusan SMK pesantren," kata Tutik.

Tutik mengatakan, kebanyakan SMK pesantren yang ada dibangun atas inisiatif masyarakat sekitar dan pemilik pesantren tersebut. Masyarakat sekitar meminta agar pendidikan itu tidak hanya mengaji kitab saja. Namun, juga ada pendidikan keterampilan makanya didirikan SMK pesantren.

Masyarakat sekitar, Tutik memaparkan, membutuhkan ahli mekanik, ahli tata busana, dan ahli di bidang kesehatan. Makanya, mereka meminta kepada kyai selaku pemilik pesantren untuk memadukan antara pendidikan pesantren dan SMK sehingga diperoleh insan yang berakhlak terpuji dan terampil bekerja.

"Ibaratnya para santri jangan hanya pintar mengaji. Namun, mereka juga punya keterampilan untuk bekal hidupnya," ujarnya.

Selain itu, Direktur Pembinaan SMK Mustaghfirin Amin mengatakan, sekarang ini SMK pesantren atau SMK yang didirikan oleh pesantren semakin bagus pertumbuhannya.

"SMK pesantren ini banyak didirikan untuk menjangkau daerah-daerah yang tidak terjangkau oleh SMK pada umumnya. SMK pesantren ini biasanya didirikan di  kantong-kantong  pedesaan," kata Mustaghfirin.

SMK Pesantren ini, ia mengungkapkan, penting didirikan untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) generasi muda di pedesaan agar menjadi insan yang siap berkompetisi dalam menghadapi tantangan dunia. "SMK Pesantren ini selain memberikan skill untuk mendapatkan pekerjaan, juga memberikan pendidikan karakter yang  luhur sesuai dengan keyakinan dan agama," ujarnya.

SMK pesantren, Mustaghfirin mengatakan, menggunakan kurikulum yang sama dengan SMK biasa, yakni Kurikulum 2013. Keistimewaan SMK esantren dibandingkan SMK biasa, siswanya memiliki sikap, mental, moral, dan karakter serta religiositas yang unggul dan terdidik di pesantren.

Mustaghfirin melanjutkan, fungsi SMK pesantren ini juga  membantu peningkatan akses  pendidikan menengah. "Target pencapaian pendidikan 12 tahun terbantu dengan keberadaan SMK pesantren sebab SMK ini sering di kantong-kantong yang tak terjangkau SMK biasa," katanya.

Padahal, ia mengungkapkan, anak-anak di kantong pedesaan juga membutuhkan pendidikan yang sama dengan anak di perkotaan. Biasanya di pedesaan hanya ada pesantren saja makanya dengan munculnya SMK pesantren ini bagus bagi pengembangan SDM dan masa depan mereka.

Para kiai sendiri, kata Mustaghfirin, banyak yang bersemangat mendirikan SMK di pesantrennya. Mereka memandang pendidikan yang memberikan keterampilan sudah dibutuhkan saat ini.

Mereka, Mustaghfirin melanjutkan, pola pembelajarannya, pada pagi hari mengaji kitab suci Alquran. Lalu, pada malam hari belajar mengelas dan elektronika.

"Ada juga yang pagi sampai siang belajar di SMK. Lalu, malamnya belajar mengaji kitab suci," ujarnya. rep:dyah ratna meta novia ed:muhammad hafil

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement