Senin 15 Sep 2014 12:56 WIB

Minat Baca Perlu Terus Dipacu

Red:

LEBAK -- Pemerintah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, mengajak masyarakat gemar membaca buku guna mendorong peningkatkan ilmu pengetahuan dan indeks pembangunan manusia di daerah itu. Kepala Seksi Pengelola Perpustakaan Kantor Perpustakaan Arsip Daerah Kabupaten Lebak Siti Samsiah mengatakan, saat ini terus bekerja keras agar minat membaca membudaya di kalangan masyarakat.

Ia mengatakan, gemar membaca di Kabupaten Lebak saat ini mulai menggeliat. Berdasarkan hasil monitoring di lapangan, Samsiah mengatakan, masyarakat yang berkunjung ke sejumlah perpustakaan mencapai 300 hingga 400 orang. ''Kunjungan sebanyak itu menandakan minat orang membaca sudah tumbuh di masyarakat,'' katanya, Ahad (14/9).

Selama ini, Samsiah mengatakan, peran perpustakaan berdampak positif untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat melalui buku-buku bacaan. Pihaknya saat ini telah mengoleksi buku di perpustakaan milik pemerintah daerah sebanyak 5.485 judul yang terdiri atas 11.119 eksamplar.

Selain itu, pihaknya juga memiliki sebanyak 55 perpustakaan perdesaan dan ratusan taman baca masyarakat (TBM), lembaga pendidikan, dan di lingkungan satuan kinerja perangkat daerah (SKPD). Ia mengatakan, untuk menumbuhkan gemar membaca ditempuh dengan cara jemput bola dengan mengoptimalisasikan kendaraan perpustakaan keliling.

Samsiah mengatakan, petugas membawa kendaraan perpustakaan keliling itu ke tempat keramaian pada pagi hari, seperti di Alun-Alun Multatuli. Perpustakaan keliling juga mendatangi pelayanan rumah tahanan (Rutan) Rangkasbitung, sekolah-sekolah, masyarakat, kantor kecamatan, kelurahan, dan desa. Selain itu, pihaknya juga menerima permintaan layanan perpustakaan keliling dari pondok pesantren dan masyarakat. ''Kami siap mendatangkan perpustakaan keliling dengan gratis,'' katanya.

Ketua Pengelola Perpustakaan Desa Sekarwangi, Kabupaten Lebak, Rusli, menjelaskan, pengunjung perpustakaan perdesaan di wilayahnya datang dari berbagai kalangan, seperti pelajar, mahasiswa, ibu rumah tangga, petani, dan guru. ''Pengunjung yang membaca buku-buku perpustakaan desa itu antara 30 hingga 50 orang per hari.

Sekertaris Desa Lebak Parahiangan, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Ujang Udin mengaku, sejak menerima bantuan buku-buku perpustakaan dari pemerintah daerah pada 2011 hingga saat ini, jumlah anggota pembaca cukup banyak. Ia berharap, pemerintah dapat menyalurkan bantuan buku-buku lagi karena minat masyarakat cukup tinggi.

Kondisi sebaliknya terjadi di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Jumlah pengunjung ke Perpustakaan Kota Mataram, NTB, saat ini terus menurun, menyusul semakin mudahnya mengakses jaringan internet di berbagai wilayah. Kepala Seksi Pengelolaan dan Layanan Perpustakaan Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Mataram Maryati mengatakan, jumlah pengunjung perpustaaan setiap harinya terus menurun karena mudahnya masyarakat mengakses internet.

Maryati mengatakan, pada akhir 2013 jumlah pengunjung perpustakaan hanya mencapai rata-rata 21 orang per hari. ''Jika dikalkulasikan, menjadi 632 orang per bulan atua 5.058 orang per tahun. Jumlah itu terus menurun hingga pertengahan 2014,'' katanya.

Kondisi itu membuat pengelola perpustakaan terus melakukan inovasi untuk menarik minat masyarakat. Salah satunya, dilakukan dengan mendesain ruang khusus membaca untuk anak yang disesuaikan dengan selera mereka. Menurutnya, Perpustakaan Kota Mataram saat ini memiliki 17 ribu buku dari berbagai judul. Dengan ketentuan, satu judul buku sebanyak tiga eksemplar. Koleksi tersebut sebagian besar merupakan buku-buku tentang kesehatan, cerita fiksi anak dan dewasa, buku sejarah, serta buku-buku karya putra NTB.  antara ed: andi nur aminah

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement