SURABAYA — Kelas Inspirasi (KI) yang banyak memberikan motivasi, inspirasi, dan membuka cakrawala pikir siswa kini kian menjamur. Kelas-kelas inspirasi ini terus merambah ke lembaga-lembaga pendidikan formal maupun nonformal.
KI pertama kali diselenggarakan pada 2012. Saat itu, baru Jakarta yang melakukannya menyusul lima kota besar lain tahun 2013, termasuk di antaranya Surabaya. Dari sinilah cikal bakal munculnya Kelas Inspirasi Jawa Timur (KI Jatim).
Kelas Luar Biasa yang digagas Komunitas Sindikat Baca, Sanggar Membaca Menulis Indonesia (Sammin), dan Perpustakaan D’Buku di SMPN 1 Baureno Bojonegoro, Sabtu (27/9), mengawali KI di kota tersebut. Kegiatan ini digelar serentak di 26 kabupaten/kota se-Jatim pada 29 September 2014.
Salah satu profesi yang diperkenalkan dalam KI itu, yakni penulis. Penulis Diana AV Sasa mengatakan, tak banyak siswa yang mengetahui bahwa penulis merupakan salah satu alternatif profesi di antara sekian banyak pekerjaan yang ada. "Sebagaimana profesi lain, penulis juga sebuah pekerjaan yang ditekuni oleh banyak orang dengan penuh kesungguhan dan kecintaan," kata Diana di Surabaya, Ahad (28/9).
Penulis yang membiayai perpustakaan dari hasil menulis itu mengikuti Kelas Luar Biasa di SMPN I Baureno bersama Set Wahedi, penulis yang bisa sekolah S-2 dari menulis. Juga Mohamad Tohir, penulis yang mengelola Komunitas Sindikat Membaca serta Herry Abdi Gusti, penulis yang juga pamong warga Desa Sraturejo Baureno Bojonegoro.
Menurutnya, anak-anak perlu diperkenalkan pada profesi penulis agar mendapat wawasan tambahan mengenai lapangan pekerjaan di luar profesi yang umum. Selama ini, anak-anak sudah lekat dengan profesi umum, seperti dokter, polisi, dan sebagainya.
"Penulis adalah pekerjaan yang dekat dengan aktivitas membaca. Para penulis pun bisa menggantungkan hidupnya dari penghasilan menulis. Set Wahedi adalah salah satu contohnya. Dia bisa kuliah sampai lulus pascasarjana dari penghasilannya sebagai penulis," ujarnya.
Selain itu, koordinator KI Surabaya 3 Nadia Chrisanti mengatakan, terdapat 160 profesional akan menginspirasi ribuan siswa pada Hari Inspirasi Jatim yang akan digelar Senin (29/9). Mereka akan tampil di 50 SD yang tersebar di Surabaya.
Nadia mengatakan, berbagai profesi yang akan berpartisipasi, di antaranya jurnalis, fotografer, penyiar radio, dosen, akunting, insinyur, direktur, arsitek, dokter, PNS, pelukis, penulis, hingga pemadam kebakaran.
Ia menjelaskan, setiap sekolah akan diinspirasi oleh tiga hingga empat orang relawan pengajar, satu orang fotografer, dan satu orang fasilitator. "Semuanya akan menceritakan pekerjaan yang sedang mereka geluti saat ini, bagaimana cara supaya bisa menjadi seperti mereka, suka duka pekerjaannya, dan memotivasi anak-anak agar mengejar cita-cita dan mimpi-mimpi mereka," ujarnya.
Pada Hari Inspirasi Jatim, selain Surabaya, KI juga digelar serentak di 26 kabupaten/kota lainnya di Jatim. Antara lain, di Bangkalan, Blitar, Bojonegoro, Bondowoso, Gresik, Gresik Bawean, Jember, Jombang, Kediri, Lamongan, Lumajang, Madiun, Magetan, Malang, Mojokerto, Nganjuk, Ngawi, Trenggalek, dan Tuban.
Menurutnya, KI menjadi bukti bahwa Indonesia masih mempunyai anak bangsa yang peduli pada masa depan negerinya. "Gerakan ini juga membuktikan bahwa keberagaman menjadi aset berharga bangsa yang dibangun oleh keanekaragaman," katanya. n antara ed: andi nur aminah