JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan menyatakan, persiapan Ujian Nasional (UN) 2016 tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP)/sederajat sudah berjalan baik. Pendistribusian soal pun diklaim tidak mengalami kendala. "Pendistribusian sudah dipastikan aman," ujar Anies dalam acara 'Harmoni Bersama Masyarakat' di depan halaman FX Sudirman, Jakarta, Ahad (8/5).
Sementara untuk informasi adanya kebocoran soal, Anies memperingatkan agar anak dan orangtua lebih percaya jawaban diri sendiri. "Jangan percaya dengan jawaban pada alfabet yang diberi nomor, dan ini memang kenyataan di lapangan. Jangan percaya yang diberikan orang lain karena kita tidak tahu siapa yang mengerjakannya," tegas Anies.
Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Kapuspendik) Kemendikbud, Nizam menambahkan, pendistribusian soal UN Kertas dan Pensil (UNKP) sudah berjalan dengan baik. Pelaksanaan gladi bersih UNBK pun sudah selesai dilaksanakan di seluruh sekolah. Sampai saat ini, tidak ada sekolah yang mengundurkan diri untuk melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
Berkenaan dengan UNBK, Nizam mengatakan, sinkronisasi data soal UNBK sudah dimulai dua hari sebelum hari pelaksanaan. Waktu sinkronisasi ini dilakukan untuk semua wilayah di Indonesia. Seperti diketahui, UN pada tingkat SMP/sederajat akan diselenggarakan pada 9 sampai 12 Mei 2016. Sementara UN susulannya akan dilaksanakan pada 16 sampai 19 Mei 2016.
Nizam juga menjelaskan, terdapat 4.052.068 peserta UNKP dari 52.630 sekolah. Sementara paket B terdapat 162.242 peserta di 5.757 sekolah. Kemudian, di tingkat SMP Luar Biasa (SMPLB) sebanyak 2.242 siswa dari 696 sekolah. Selanjutnya pada UNBK, Nizam mengatakan, akan diikuti 156.320 siswa dari 984 sekolah.
Untuk Provinsi Papua, UN tingkat SMP akan diikuti 35.115 siswa. Sekretaris UAS/UN Dinas Pendidikan Papua, Bedjo, pada Ahad (8/5) di Jayapura mengatakan, 35 ribu pelajar itu akan mengikuti UN di 631 sekolah yang ada di 29 kabupaten dan kota. "Soal-soal ujian seluruhnya sudah disebarkan dan siap dibagikan ke sekolah yang akan melaksanakan ujian," kata Bedjo.
Bedjo mengatakan, dari 35 ribu pelajar yang ikut UN, tercatat 1.140 siswa di antaranya adalah yang mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Khusus UNBK, dilaksanakan di 11 sekolah yang tersebar di tiga kota di Papua, yakni Kota Jayapura (lima sekolah), Kabupaten Jayapura (empat sekolah), dan Kabupaten Mimika (dua sekolah). General Manager PLN Jayapura Merry Lauw, secara terpisah mengatakan, PLN akan menyiagakan petugasnya selama pelaksanaan UNBK. "Petugas PLN sudah disiagakan selama pelaksanaan UNBK," kata Merry Lauw.
Ombudsmen Republik Indonesia (ORI) wilayah DIY-Jawa Tengah membuka posko pengaduan pelaksaan UN tingkat SMP/MTs di DI Yogyakarta (DIY). Kepala ORI DIY-Jateng, Budi Masthuri mengatakan, selama proses UN berlangsung, pihaknya membuka posko pengaduan di kantor ORI DIY di Jalan Wolter Monginsidi, Yogyakarta. "Masyarakat wilayah DIY dan Jawa Tengah bagian Selatan diharapkan berpartisipasi aktif memberikaan informasi atau laporan apabila menemukan atau mengetahui penyelenggaraan UN yang tidak sebagaimana mestinya," ujar Budi, Ahad (8/5).
Sebanyak 53.386 siswa SMP/MTs di DIY akan mengikuti UN pada Senin (9/5) hingga Rabu (11/5).
Berdasaran data Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) DIY, dari jumlah tersebut sebanyak 48.705 siswa di 531 SMP/Mts akan mengikuti UN berbasis kertas atau paper based test (PBT). Selain itu, 2.942 siswa lainnya mengikuti UN Berbasis Komputer (UNBK) di 18 sekolah penyelenggara.
Sebanyak 1.685 peserta didik untuk jenjang Paket B, atau setara SMP/MTs, juga mengikuti UNPBT di 57 Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Di tingkat SMPLB, UN diikuti 54 peserta di 25 sekolah dengan berbagai ketunaan. Dalam UN tingkat SMP/MTs ini, sebanyak sepuluh Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di DIY juga mengkuti UN Berbasis Kertas. Sepuluh ABK tersebar di Kota Yogya, Bantul, Sleman, dan Gunungkidul. rep: Wilda Fizriyani, Yulianingsih/ antara, ed: Andri Saubani