REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus melakukan pengadaan lahan untuk ruas jalan tol Palembang–Indralaya. Bagi investor yang berminat bisa bersiap-siap karena pemerintah akan membuka proses lelang jalan tol tersebut.
Kepala BPPJN (Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional) III Sumatera, Tasripin Sartiyono mengatakan Kementerian PU melalui Direktorat Jendral Bina Marga sekarang tengah melakukan pembebasan lahan dengan dana dari APBN 2014. "Sekarang tengah dilakukan pengadaan lahan seksi II dan seksi III untuk ruas jalan sepanjang 15 km,” katanya di Palembang, Sumatra Selatan, Senin (2/6). Saat itu, Tasripin didampingi Kepala Satker (Satuan kerja) Non Vertikal Tertentu (SNVT) Jalan dan Jembatan Metropolis Palembang, Junaidi.
Menurut Tasripin, pengadaan lahan untuk jalan tol seksi I sepanjang tujuh kilometer (km) sudah dibebaskan lahan seluas 7,9 hektare (ha). “Sisanya untuk seksi dua dan seksi tiga dilakukan pada 2014,” katanya.
Dia memperkirakan pengadaan lahan tersebut akan selesai pada 2014. Setelah pengadaan lahan untuk ruas rol Palembang–Indralaya atau tol Palindra terbebaskan sekitar 70 persen, maka proses lelang atau tender sudah bisa dilakukan. "Proses lelang diperkirakan pada akhir 2014,” tegasnya.
Untuk pembangunan jalan tol Palembang–Indralaya sepanjang 22 km, menurut Tasripin, akan dilakukan oleh investor dengan mekanisme lelang. Pemerintah melalui Kementerian PU hanya mempersiapkan pengadaan lahan untuk ruas tol tersebut.
Tasripin menjelaskan, ada beberapa model pembangunan jalan tol, ada yang murni 100 persen dibangun dan dikelola swasta sejak dari pembebasan lahan sampai pembangunan jalan tol.
Kemudian ada juga pembangunan jalan tol yang pembebasan lahannya dilakukan pemerintah seperti ruas Solo–Kertosono sebagai stimulus untuk swasta berinvestasi.
Kebijakan yang sama juga dilakukan Kementerian PU melalui Direktorat Jendral Bina Marga membebaskan lahan untuk tol Palembang–Indralaya sebagai bagian dari pembangunan jalan tol Sumatra. “Setelah dilakukan pembebasan kita harapkan ada investor yang berminat membangun jalan tol ini,” ujar Tasripin.
Proses pengadaan lahan jalan tol Palindra, pada 2013 lahan yang sudah dibebaskan adalah seksi I antara Palembang–KTM Rambutan dengan panjang tujuh km.
Pada 2014 akan dibebaskan lahan tol seksi II dan III. Seksi II antara KTM Rambutan–Pemulutan seluas empat ha dan lahan tol seksi III antara Pemulutan–Simpang Indralaya seluas 8,5 ha dengan panjang jalan . “Selaian lahan dua seksi tersebut juga harus dibebaskan lahan untuk exit atau pintu keluar jalan tol. Ada tiga lokasi exit yang harus dibebaskan,” kata Tasripin.
Dari seluruh lahan yang dibebaskan untuk jalan tol Palembang–Indralaya sepanjang 22 km sebagian besar lahan yang harus dibebaskan merupakan lahan perairan atau rawa.
Sebelumnya, pemerintah dikabarkan menunda pembangunan jalan tol trans Sumatra ruas Palembang Indralaya sehingga membuat Gubernur Sumsel Alex Noerdin gerah. n maspril aries ed: zaky al hamzah