Senin 16 Jun 2014 16:29 WIB

Kontrak Baru Wika Rp 6,4 Triliun

Red:

JAKARTA — Perusahaan jasa konstruksi PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) hingga Mei 2014 membukukan kontrak baru sebesar Rp 6,4 triliun. Nilai ini merupakan 24,78 persen dari target kontrak baru sepanjang 2014.

"Tahun ini kontrak baru ditargetkan sebesar Rp 25,83 triliun," kata Sekretaris Perusahaan Natal Argawan, akhir pekan lalu. Beberapa Proyek yang telah diperoleh hingga Mei 2014, antara lain, Proyek Flyover Simpang Air Hitam Samarinda senilai Rp 105,9 miliar, Proyek Pembangunan Jembatan Dompak di Tanjung Pinang Riau dengan nilai kontrak Rp 284,4 miliar, Proyek CBD Surabaya Apartemen senilai Rp 634,6 miliar, dan Proyek Dharma Husada Tower senilai Rp 401,8 miliar

WIKA juga mengerjakan Proyek Terminal BBM Pulau Sambu Kepulauan Riau dengan nilai kontrak Rp 740,45 miliar dan Proyek Penimbunan Gasoline Tanjung Uban Kepulauan Riau yang nilai kontraknya sebesar Rp 1,14 triliun. Selain itu, Proyek Pengadaan Jasa Pembangunan Infrastruktur dan Gedung Baru ITB sebesar Rp 178,66 miliar, Proyek Konstruksi Fisik Rumah Sakit Umum Daerah Jakarta Selatan Rp 188,28 miliar, dan Proyek Pembangunan Gedung Kuliah Universitas Telkom di Bandung Rp 110,22 miliar.

Tahun ini WIKA menargetkan total kontrak atau order book sebesar Rp 49,97 triliun. Total kontrak tersebut naik sebesar 28,56 persen bila dibandingkan dengan target tahun sebelumnya yang sebesar Rp 38,87 triliun.

Total kontrak yang dihadapi itu terdiri atas target kontrak baru 2014 sebesar Rp 25,83 triliun dan kontrak yang dilanjutkan atau carry over dari 2013 sebesar Rp 24,14 triliun. Komposisi perolehan kontrak baru WIKA untuk 2014 terdiri atas induk perusahaan sebesar 70 persen dan anak perusahaan sebesar 30 persen.

WIKA menargetkan penjualan sebesar Rp 18,82 triliun atau naik 22,84 persen dari target 2013 sebesar Rp 15,41 triliun. Penjualan ini sudah termasuk penjualan proyek JO laba bersih (laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk tahun ini ditargetkan dapat diperoleh sebesar Rp 678,65 miliar atau naik sebesar 22,27 persen dari target 2013 sebesar Rp 555,06 miliar).

WIKA juga mengharapkan anak usahanya berkontribusi lebih pada 2014 terhadap pendapatan perusahaan induk. Salah satu anak usahanya, yaitu PT WIKA Beton, diharapkan dapat melaksanakan penawaran umum saham perdana pada 2014.

Secara keseluruhan, tahun ini WIKA Beton menganggarkan dana senilai Rp 628 miliar untuk belanja modal. Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia WIKA Beton Entus Asnawi M mengatakan, selain keperluan pabrik, dana ini juga dipakai untuk pembebasan lahan di Pasuruan, Jawa Timur, Bogor, Jawa Barat, dan Balikpapan, Kalimantan Timur.

WIKA Beton pun menargetkan kontrak senilai Rp 3,5 triliun pada 2014. Sepanjang 2013, kontrak yang telah diperoleh mencapai Rp 2,7 triliun. Portofolio yang sedang dan sudah dilaksanakan, antara lain, Pembangkit Listrik Tenaga Air Cilacap 1x660 megawatt (MW), Jalan Layang Non Tol Jakarta, Bogor Outer Ring Road, Jalan Tol Sarangan-Benoa Bali, dan Dermaga Petikemas Kalibaru, Jakarta.

rep:friska yolandha ed: fitria andayani

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement