JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) tembus ke level 5.000 sejak awal pekan, bahkan sempat menembus 5.100 pada perdagangan Kamis (10/7). Kondisi ini dinilai tidak wajar dan merupakan euforia sesaat.
Analis dari Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) David Sutyanto mengatakan, euforia ini terjadi karena sentimen positif dari dalam negeri, yaitu pesta demokrasi yang dilaksanakan pada Rabu (9/7) dan berlangsung dengan tenang. Tidak dimungkiri, pasar kini tidak lagi netral. Artinya, pasar memihak kepada calon presiden tertentu.
Ketika presiden yang diharapkan memenangkan pemilihan, pasar akan merespons dengan positif. Namun, penguatan IHSG tersebut menurutnya tidak wajar dan tidak mencerminkan kondisi ekonomi Indonesia sesungguhnya. "Posisi 5.100 memang cukup tinggi jika dibandingkan dengan fundamental ekonomi nasional saat ini. Nilai wajar indeks seharusnya 4.750-4.800," katanya.
David melihat fundamental ekonomi nasional masih belum membaik. Ia mencontohkan kejadian pada 2013. Harga wajar kala itu, yakni 4.900. Namun, karena sentimennya sangat kencang, IHSG bisa mencapai 5.200. "Tapi, saat investor sadar Indonesia sedang kacau ekonominya, indeks langsung turun," ujarnya. Oleh karena itu, ia menilai pelaku perlu berhati-hati di tengah euforia pilpres yang hanya sesaat.
Analis Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) Budi Frensidy mengatakan, indeks pada akhir tahun akan bergerak di 5.000 sampai 5.100. Indeks sudah mencapai angka psikologisnya dan melebihi harga wajar. Karena itu, Budi menilai indeks tidak bisa bergerak lebih tinggi lagi. Kalaupun nanti ada sentimen positif, indeks hanya mampu menguat terbatas.
Setelah euforia berakhir, indeks akan kembali ke harga wajar dan ditutup di level 5.000-5.100. Ia memperkirakan indeks akan terkoreksi pada Agustus. Baru kemudian menguat kembali pada September dan Oktober, didorong oleh laporan keuangan emiten. Koreksi Agustus ini sudah suatu keniscayaan. Secara historis, indeks selalu terkoreksi setiap Agustus. Hanya lima kali selama 20 tahun IHSG menguat pada Agustus.
Direktur Penilaian BEI Hoesen mengatakan, baiknya pelaksanaan pemilu ini menimbulkan kepercayaan di kalangan investor. Sehingga, banyak investor yang masuk selama beberapa hari ini. Ketika ditanya sentimen global, Hoesen mengungkapkan dampaknya tidak begitu signifikan. Hijaunya indeks murni disebabkan oleh sentimen positif dari dalam negeri.
Menurutnya, kinerja IHSG yang berada dalam tren positif dapat mendorong minat pelaksanaan penawaran umum perdana saham (IPO). rep:friska yolandha ed: fitria andayani