Selasa 15 Jul 2014 14:30 WIB

Buku Pelajaran Ekonomi OJK

Red:

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meluncurkan buku mata pelajaran ekonomi Kurikulum 2013 yang berisi materi tentang OJK dan industri jasa keuangan. Peluncuran dilakukan di SMA Negeri 8 Jakarta di depan para siswa kelas X.

Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Kusumaningtuti Soetiono mengatakan, materi OJK dan industri jasa keuangan penting diajarkan sejak dini. "Menurut hasil penelitian, indeks literasi keuangan masyarakat yang tinggi mendorong finansial akses ke lembaga keuangan," ujarnya.

Tingginya akses keuangan akan memajukan perekonomian negara. Sehingga, dengan sendirinya kesejahteraan masyarakat bertambah. Selain itu, menurutnya, sebagai anggota negara G20, sumber daya manusia (SDM) menjadi kunci kemajuan ekonomi Indonesia ke depannya. "Indonesia dapat jadi negara maju beberapa tahun ke depan, tanpa human capital dia itu tidak bakal terwujud," katanya.

Oleh karena itu, OJK berinisiatif untuk meningkatkan literasi keuangan sejak dini. Hal itu diwujudkan dengan memberi materi mengenai hal tersebut, mulai dari bangku SMA dan universitas, serta ke depannya akan dilakukan pada SMP dan SD. OJK berharap itu semua dapat selesai pada 2015.

Buku pelajaran tersebut disusun bekerja sama dengan industri jasa keuangan dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dia mengatakan, buku tersebut dapat dipahami dan dicerna dengan baik oleh para siswa sehingga tingkat literasi keuangan siswa meningkat.

Asosiasi Guru Ekonomi Indonesia menyarankan agar sekolah-sekolah menambah jam pelajaran agar materi OJK terus dapat lebih didalami siswa. Ketua Asosiasi Guru Ekonomi Indonesia Wiji Purwanta mengatakan, isi materi OJK sangat banyak, yakni tentang OJK, pasar modal, perbankan, pembiayaan, asuransi, dana pensiun, dan pegadaian.

Namun, waktu yang dimiliki oleh siswa untuk mempelajari materi OJK tersebut hanya sedikit. Kelas X memiliki sembilan kompetensi dasar yang salah satunya merupakan materi OJK. Sedangkan, siswa kelas X hanya memiliki jam pelajaran wajib selama 42 jam. "Kalau mau dibagi waktu secara rata, materi OJK harus disampaikan dalam waktu satu setengah bulan. Tapi, isinya banyak," ujarnya.

Oleh karena itu, penambahan jam pelajaran dianggap penting agar materinya lebih terdalami. Menurut dia, penambahan waktu tergantung pada sekolah masing-masing dengan melihat kondisi, situasi, dan daya dukung. Beberapa sekolah mampu memberikan jam pelajaran hingga 60 jam.

Untuk sementara, materi OJK tersebut baru diberikan pada kelas X. Selanjutnya, OJK akan secara bertahap memperluas pengajaran pada kelas XI dan XII. Wiji mengatakan, saat ini siswa kelas XI sebenarnya telah mendapatkan materi tentang pasar modal.

Pengenalan produk keuangan sejak dini juga telah dilakukan oleh sejumlah negara, salah satunya Australia. Senior Executive Australian Securities and Investments Commissions (ASIC) Robert Drake mengungkapkan, Australia memasukkan literasi finansial ke kurikulum pendidikan usia lima sampai 16 tahun. rep:satya festiani ed: fitria andayani

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement