JAKARTA — Realisasi investasi proyek penanaman modal pada triwulan II 2014 mencetak rekor tertinggi. Realisasi penanaman modal tercatat sebesar Rp 116,2 triliun, tumbuh 16,4 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Pencapaian ini menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Mahendra Siregar mengatakan, pertumbuhan yang signifikan terjadi baik untuk penanaman modal asing (PMA) maupun penanaman modal dalam negeri (PMDN). "PMA dan PMDN mencapai rekor tertinggi sejak kita mencatatkan investasi pada 2010," ujarnya, Kamis (24/7).
Berdasarkan data BKPM, jumlah investasi PMDN pada triwulan II sebesar Rp 38,2 triliun, tumbuh 15,4 persen dari periode sama tahun sebelumnya. Sedangkan, PMA tercatat sebesar Rp 78 triliun atau meningkat 16,9 persen. Menurutnya, walaupun dalam periode pemilu dan pilpres, pertumbuhan realisasi investasi masih terjaga baik.
Mahendra mengatakan, peningkatan PMA karena faktor musiman. "Polanya kalau dilihat setiap tahun, pada triwulan tertentu ada penurunan. Tetapi, tren keseluruhan tahun terus meningkat," ujarnya. Realisasi PMDN terbesar ada di sektor listrik, gas, dan air sebesar Rp 17,1 triliun. Sedangkan, sektor tertinggi untuk PMA, yaitu transportasi, gudang, dan telekomunikasi sebesar 1,4 miliar dolar AS.
Dari segi bentuk investasi, jika diihat per semester, investasi baru mendominasi pada semester I 2014, baik untuk PMDN maupun PMA. Untuk PMDN, investasi baru sebesar 74,4 persen atau Rp 54,4 triliun. Investasi perluasan sebesar 25,3 persen atau Rp 18,4 triliun. Sedangkan untuk PMA, investasi baru sebesar 65,8 persen atau Rp 98,7 triliun. Investasi perluasan sebesar 34,2 persen atau Rp 51,3 triliun.
Mahendra mengatakan, dalam lima tahun terakhir investasi perluasan selalu lebih tinggi. Itu menunjukkan bahwa perusahaan yang berinvestasi di Indonesia selalu melakukan perluasan setiap tahunnya. Untuk tahun ini, perusahaan sudah mencapai kapasitas tak lagi melakukan perluasan sehingga mereka melakukan investasi baru.
Selain itu, investor baru juga banyak yang masuk. "Kita sambut investasi baru dengan baik. Kita dapat antisipasi setidaknya pada tahun-tahun mendatang jadi perluasan sambil berharap investasi baru lainnya akan masuk lagi," katanya.
PMA terbesar berasal dari Singapura dengan porsi sebesar 28,4 persen atau 2,1 miliar dolar AS. Singapura merupakan basis dari perusahaan negara lain sehingga investasinya besar. Negara kedua terbesar, yaitu Malaysia dengan porsi sebesar 8,3 persen. Negara tersebut melakukan penanaman modal sebesar 0,6 miliar dolar AS.
Negara ketiga terbesar dalam PMA, yakni Jepang dengan porsi sebesar 7,9 persen atau 0,6 miliar dolar AS. Disusul oleh Inggris dengan porsi sebesar 7,9 persen atau 0,6 miliar dolar AS. Lalu, AS dengan porsi 5,4 persen atau 0,4 miliar dolar AS. Negara lainnya sebesar 42,1 persen atau 3,1 miliar dolar AS.
Menteri Keuangan M Chatib Basri menyatakan, dampak realisasi investasi kuartal II akan terasa enam bulan sesudahnya. "Ya, nanti akan terasa di pemerintahan berikut," katanya. Secara kumulatif untuk tahun ini, target realisasi investasi diproyeksikan Rp 456,6 triliun. Perinciannya target PMDN Rp 159,3 triliun dan target PMA Rp 297,3 triliun.
Salah satu upaya untuk mengejar target realisasi investasi, yakni keberadaan beleid peraturan pemerintah terkait reinvestasi. rep:satya festani ed: fitria andayani