JAKARTA — Penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) oleh perbankan tercatat meningkat pada Juni. Kenaikan didorong oleh tingginya suku bunga yang ditawarkan bank.

Bank Indonesia (BI) mencatat, DPK tumbuh 13,7 persen pada Juni menjadi sebesar Rp 3.724,7 triliun. Pertumbuhannya lebih tinggi dibanding periode Mei yang sebesar 10,8 persen.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara mengatakan, peningkatan pertumbuhan DPK terjadi pada seluruh jenis simpanan.

Deposito tercatat mengalami pertumbuhan paling tinggi, yakni sebesar 17,8 persen menjadi Rp 1.691,6 triliun. Pada bulan lalu, deposito tumbuh 12,3 persen dibandingan tahun sebelumnya pada waktu sama (year on year) .

Giro mencapai Rp 856,6 triliun, tumbuh 11,9 persen secara year on year. Angka ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan Mei yang sebesar 10,5 persen.

Sementara, tabungan tercatat sebesar Rp 1.176,6 triliun, tumbuh 9,4 persen, lebih tinggi dibandingkan Mei yang mencapai 8,8 persen.

Kenaikan DPK sejalan dengan suku bunga simpanan yang juga mengalami peningkatan. BI mencatat suku bunga simpanan pada Juni masih terus meningkat.

Rata-rata suku bunga deposito berjangka waktu satu, tiga, enam, dan 12 bulan tercatat 8,29 persen, 9,11 persen, 8,98 persen, dan 8,28 persen.

Bunga meningkat dibandingkan Mei yang masing-masing sebesar 8,17 persen, 8,74 persen, 8,82 persen, dan 8,06 persen. 

Besarnya kenaikan itu membuat nasabah tertarik menyimpan uangnya di deposito karena berharap dapat mempertahankan nilai mata uangnya dari laju inflasi.

Selain, Bank Indonesia juga mencatat uang beredar pada Juni tumbuh 13,1 persen menjadi sebesar Rp 3.861,7 triliun.

Bulan sebelumnya uang beredar tumbuh 10,5 persen. Pertumbuhan uang beredar pada Juni juga dipengaruhi oleh peningkatan net foreign assets (NFA).

Hal tersebut terlihat dari meningkatnya posisi cadangan devisa dari 107,1 miliar dolar AS pada Mei menjadi 107,7 miliar dolar AS pada Juni. rep:satya festiani  Ed: teguh firmansyah

Ikuti Whatsapp Channel Republika