Senin 08 Sep 2014 12:00 WIB

RI Bisa Dominasi Pasar ASEAN

Red:

SURABAYA — Indonesia memiliki modal besar untuk mendominasi perdagangan barang dan jasa pasar tunggal ASEAN pada 2015. Menteri Pertanian Suswono mengatakan, modal itu, antara lain, daya saing yang harus terus dipacu dan jumlah penduduk yang mencapai 40 persen dari total penduduk ASEAN.

Menurut Mentan, produk-produk Indonesia bisa berjaya di dalam negeri dan di negara-negara lain. "Daya saing menjadi sangat penting di sini," kata Mentan dalam siaran persnya kepada Republika, Ahad (7/9), usai membuka "Surabaya Agro Business Matching & Expo".

Agar produk Indonesia dapat bersaing, Suswono menyebut perlu dukungan kesiapan yang terintegrasi. Karena itu, dalam menghadapai Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015, Kementerian Pertanian mendorong dan mendukung berbagai upaya yang menghasilkan produk pertanian segar dan olahan yang dapat menguasai pasar domestik. Produk tersebut juga bisa diterima di pasar internasional.

Untuk itu, menurut Suswono, diperlukan penguatan sistem agrobisnis secara holistik dan simultan, mencakup keandalan pelakunya, teknologi informasi, sarana dan prasarana, kelembagaan, pemasaran, dan promosi. Dalam konteks ini, lanjut Mentan, keberadaan petani selaku produsen merupakan bagian penting yang memerlukan kepedulian seluruh pemangku kepentingan melalui kerja sama maupun kemitraan. 

"Sektor pertanian, kelautan, dan perikanan menghasilkan produk unggulan yang perlu terus dikelola dengan bijak, dipromosikan, dan saling bersinergi," ujar Suswono.

Lebih jauh, Suswono mengemukakan, pemerintah harus memprioritaskan program ekstensifikasi lahan pertanian baru di berbagai daerah di luar Pulau Jawa sebagai upaya menjaga ketahanan pangan nasional dan mengatasi defisit lahan produktif. Setiap tahun, menurutnya, lebih dari 100 ribu hektare (ha) lahan pertanian produktif yang terkonversi untuk keperluan berbagai sektor usaha, seperti industri dan perumahan.

"Sementara, kemampuan pemerintah untuk mencetak lahan pertanian baru hanya sekitar 40 ribu hektare per tahun sehingga ada defisit sekitar 60 ribu hektare lahan pertanian setiap tahunnya. Kalau hal ini tidak segera diatasi, ketahanan pangan nasional bisa terancam," paparnya. Saat ini, luas lahan pertanian tanaman padi di seluruh Indonesia sekitar 8,1 juta ha, sementara luas areal panennya mencapai 13,5 juta hingga 14 juta ha.

antara ed: nidia zuraya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement