Jumat 12 Sep 2014 17:00 WIB

Imbal Hasil Saham Masih Tertinggi

Red:

JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) mengemukakan imbal hasil investasi pada produk saham masih yang tertinggi dibandingkan obligasi pemerintah, emas, dan deposito. "Secara statistik, dalam rentang waktu dari 2010 sampai dengan 5 September 2014, rata-rata tingkat imbal hasil investasi di pasar saham dan produk turunannya masih yang tertinggi dibandingkan produk investasi lainnya," kata Kepala Divisi Project Management Office Teknologi Informasi BEI Andre PJ Toelle dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis (11/9).

 

 

 

 

 

 

 

 

Foto:Republika/Prayogi

Seorang karyawan melintasi di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (9/9).

Ia mengemukakan bahwa rata-rata tingkat imbal hasil dari investasi di pasar saham sebesar 16,85 persen atau dua kali lipat dibandingkan keuntungan dari investasi di obligasi pemerintah dan deposito serta tiga kali lipat lebih besar daripada keuntungan dari investasi di produk komoditas seperti emas. "Meski demikian, masyarakat perlu memahami ragam produk investasi yang telah ada dan mewaspadai penipuan berkedok investasi," ujar Andre.

Andre juga mengingatkan perlunya calon investor berpikir kritis serta senantiasa mengingat prinsip dasar berinvestasi high risk high return. Hal ini, menurutnya, harus terus ditanamkan  sehingga tidak mudah tergoda dengan iming-iming imbal hasil yang terlalu tinggi dari produk investasi yang ditawarkan.

    

Namun, lanjut dia, masyarakat tidak perlu khawatir untuk melakukan investasi pada produk saham dan obligasi di BEI karena sudah terjamin aman, nyaman, serta halal. "Investor tidak perlu khawatir tentang dana investasinya karena semua sarana dan prasarana yang dapat menunjang keamanan investor dalam bertransaksi telah dibangun dan terus dikembangkan oleh BEI, Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI)," paparnya.

Dengan didukung oleh infrastruktur yang andal, kata Andre, menjadikan transaksi di BEI semakin teratur, wajar, dan efisien. Namun, dia menyayangkan masih banyak masyarakat yang belum memahami mudahnya bertransaksi di pasar modal Indonesia. "BEI bersama KPEI dan KSEI terus melakukan rangkaian sosialisasi ke setiap daerah agar paradigma mengenai investasi di pasar modal dapat semakin diterima oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia," katanya.

    

Kepala Divisi Teknologi Informasi KSEI Asep Permata Suryana menambahkan bahwa salah satu bentuk fasilitas perlindungan investor, pihaknya menerapkan nomor identitas tunggal untuk  investor atas subrekening efek yang disimpan di pemegang rekening KSEI (Perusahaan Efek/ Bank Kustodian). "Dalam hal ini, KSEI pemberian kartu AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas) itu sebagai perwujudan perlindungan investor agar investor dapat langsung melihat portofolio yang dimilikinya pada sistem KSEI," katanya. antara ed: nidia zuraya

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement