Sabtu 13 Sep 2014 13:35 WIB

Tarif Tol Bandara Naik

Red: operator

Tarif tol naik meski kualitas jalan belum prima.

JAKARTA -Tarif Tol Prof Dr IR Sedyatmo atau ruas tol menuju Bandar Udara Soekarno-Hatta naik dengan besaran bervariasi dari Rp 500 hingga Rp 1.500. Tarif baru ini akan di berlakukan mulai Jumat (19/9) pekan depan.

Kepala Bidang Pengawasan dan Pe mantauan Sekretariat Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) C Kornel MT Sihaloho mengungkapkan, kenaikan tarif Tol Sed yatmo menyesuaikan besaran inflasi sejak 1 Juli 2012 hingga 30 Juni 2014 di wilayah Jakarta dan Tangerang. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Jakarta 13,76 persen dan Tangerang 15,75 persen pada periode tersebut.

Besaran kenaikan tarif tol sendiri berkisar 7,14 per sen hingga 18,75 persen untuk kendaraan golongan satu hingga lima dari pemberlaku an harga terakhir pada Juli 2012.

Kendaraan golongan satu harus membayar tarif tol yang baru sebesar Rp 6.000 atau naik 9,09 persen dari Rp 5.500. Tarif tol kendaraan golongan dua sebesar Rp 7.500 atau naik 7,14 persen dari sebelumnya Rp 7.000.

Tarif tol untuk kendaraan golongan tiga, empat, dan lima pun naik masingmasing Rp 1.500 atau 12 persen hingga 18,75 persen. Tarif tol kendaraan golongan tiga naik menjadi Rp 9.500, golongan empat Rp 11.500, dan golongan lima Rp 14.000.

Kornel mengatakan, penyesuaian tarif tol tersebut merupakan kenaikan yang keenam setelah ada ketetapan izin kenaikan tarif tol setiap dua tahun sekali. Sebelum kenaikan tarif, BPJT sudah mengevaluasi standar pelayanan minimal (SPM) ruas Tol Sed yatmo dengan mengecek langsung pada 13 dan 14 Agustus lalu.

"Ruas Tol Soedijatmo sudah lulus SPM. Memang ditemui kekurangan seperti tambalan tidak rata. Tapi, sudah kami minta untuk diperbaiki dan nanti akan dicek kembali," kata Kornel di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum, Jumat (12/9)

Vice President Operation Management PT Jasa Marga Taruli M Hutapea mengakui kenaikan tarif tol akan berdampak pada penurunan pendapatan pada awal penerapan. "Namun, kondisi itu akan kembali normal dalam waktu yang tidak lama," ungkapnya.

Meski demikian, PT Jasa Marga menargetkan tambahan pemasukan Rp 100 juta per hari setelah tarif baru tol sepanjang 14,3 kilometer tersebut di berlakukan. Hingga Juli 2014, pendapatan PT Jasa Marga dari ruas Tol Soe dijatmo mencapai Rp 1,1 miliar per hari dengan volume kendaraan ratarata 204.435 ribu kendaraan per hari.

Pendapatan itu diperkirakan juga akan kembali naik dengan rencana penaikan tarif Tol Jakarta-Ci kampek pada pekan pertama Oktober 2014.

Terkait kenaikan tarif Tol Sed yatmo, Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Daryatmomenilai inflasi seharusnya tidak dijadikan pertimbangan tunggal untuk kebijakan itu. Hal ini karena pengguna jalan tidak memiliki pilihan selain menggunakan jalan tol jika ingin menuju Bandar Udara Soekar no-Hatta.

"Jangan jadikan inflasi sebagai satu-satunya faktor untuk menaikkan tarif tol. Pertimbangan mutu layanan dan efisiensi harusnya juga dipertimbangkan,'' kata Daryatmo. rep:fuji pratiwi ed: nur aini

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement