JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) optimistis pendapat perseroan pada tahun ini bisa menembus Rp 20 triliun. Jumlah ini meningkat 48,18 persen dibanding pendapatan sepanjang 2015 (unaudited). "Dengan target laba berkisar Rp 1,2 triliun sampai Rp 1,3 triliun," ujar Direktur Utama KAI Edi Sukmoro, di Jakarta, Rabu (6/1).
Menurut Edi, selama tahun ini, KAI diharapkan mampu mengangkut penumpang sebanyak 72,3 juta orang atau naik dari catatan 2015 sebanyak 68,54 juta orang. Saat yang bersamaan, volume barang yang terangkut diproyeksikan mencapai 62,92 juta ton atau tumbuh dari realisasi 2015 sebanyak 29,65 juta ton.
Edi menjelaskan, target-target perseroan pada tahun ini sangat dipengaruhi pencapaian yang sudah direalisasikan pada tahun lalu. Semisal, penambahan KA dalam rangka program pemerintah yang bertujuan mengakomodasi kebutuhan masyarakat terhadap moda transportasi massal yang tepat waktu sekaligus bebas macet.
Beberapa KA tersebut antara lain KA Malioboro Ekspres Pagi, KA Perintis Batara Kresna, KA Ekonomi Sidoarjo-Bojonegoro, KA Joglokerto, dan KA Kertajaya rangkaian panjang. Sementara, lonjakan angkutan barang didorong pengoperasian angkutan KA peti kemas di Terminal Petikemas Surabaya, mengaktifkan kembali angkutan pupuk dengan KA lintas Cilacap-Ceper dan Cilacap-Prupuk, serta KA angkutan semen Bima.
Khusus angkutan barang, Edi meyakini, pada tahun ini akan terjadi lonjakan volume dalam jumlah signifikan, sejalan dengan selesainya jalur ganda (double track) angkutan barang di wilayah Sumatra Selatan.
Dari sisi investasi, pada 2016, KAI menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar Rp 8,5 triliun. Dari jumlah ini, Rp 3,5 triliun di antaranya merupakan pengalihan dari tahun lalu. Sedangkan, Rp 4,5 triliun adalah investasi baru.
"Dana investasi tahun 2016 dialokasikan untuk penambahan jumlah gerbong KA, baik yang untuk jalur yang sudah ada maupun untuk pengadaan gerbong untuk KA bandara," katanya. Selain KA Bandara Soekarno-Hatta, KAI juga mendapat penugasan dari pemerintah untuk mengelola KA Bandara Internasional Minangkabau dan KA Bandara Kulonprogo.
Angkutan libur
Dalam kesempatan senada, KAI menyampaikan evaluasi angkutan Natal 2015 dan Tahun Baru 2016. Edi menjelaskan, posko operasi KAI yang dimulai sejak 20 Desember 2015 hingga 5 Januari 2016 berjalan aman, lancar, dan zero accident. "Kalau dibanding operasi Natal 2014 dan Tahun Baru 2015, maka tahun ini (2015) penumpang naik 2,77 persen. Dari sebelumnya 4,2 juta penumpang pada 2014 menjadi 4,3 juta penumpang di 2015," ujarnya.
Kenaikan jumlah penumpang ini juga mendorong meningkatnya pendapatan perseroan sebesar 8,48 persen. Dari sisi keterlambatan kereta, Edi mengatakan, sudah ada kemajuan yang signifikan. Pada 2014, rata-rata keterlambatan berkisar di angka lima menit, namun pada 2015, rata-rata keterlambatan hanya sekitar dua menit.
Ia melanjutkan, dari sisi jumlah penumpang, volumenya naik hingga 16 persen, sedangkan untuk angkutan barang meningkat hingga 17 persen atau sekitar 23 juta ton. n antara ed: muhammad iqbal