REPUBLIKA.CO.ID,Keuangan Inklusif Masuk Desa
MUNGKID--Masyarakat di wilayah Desa/Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang, kini bisa menikmati layanan industri keuangan nonbank (IKNB). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah meresmikan Layanan Keuangan Masyarakat Bank Sinarmas di Desa Tegalrejo.
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad mengatakan, hadirnya akses keuangan nonbank ini diharapkan semakin memperkuat jangkauan keuangan inklusif bagi masyarakat pe desaan, khususnya di Desa Tegalrejo dan sekitarnya.
\"Sehingga, masyarakat di sini tak perlu lagi `terjerat\' oleh rentenir karena akses industri jasa keuangan yang lebih kontributif terhadap kesejahteraan masyarakat telah dibuka,\" ungkapnya pada acara peresmian yang dipusatkan di Terminal Tegalrejo, Jumat (8/1).
Menurutnya, Layanan Keuangan Masyarakat Bank Sinarmas menyiapkan tiga program keuangan inklusif inisiatif OJK yang menjadi bagian dari Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI). Selain itu, menurut dia, mampu berkontribusi bagi kesejahteraan masyarakat pedesaan dan daerah terpencil.
Tiga program itu, antara lain, Layanan Keuangan tanpa Bank dalam rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai), program Layanan Keuangan Perbankan Reksadana Mikro dan Asuransi Mikro (Laku Mikro), serta Simpanan Pelajar (Simpel).
Program Laku Pandai, menurut dia, menyediakan produk-produk keuangan yang sederhana dan mudah dipahami, murah, aman, dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang saat ini belum terjangkau layanan industri keuangan.
\"Sehingga, diharapkan dapat meningkatkan layanan perbankan hingga menjangkau seluruh lapisan masyarakat yang sama sekali belum dapat mengakses layanan perbankan (unbanked).\"
Untuk program Laku Mikro, lanjutnya, masyarakat Desa Tegalrejo juga dimungkinkan untuk membeli produk keuangan mikro lainnya, seperti asuransi mikro.
Khusus untuk Simpel, berdasarkan catatan OJK sepanjang 2015, program yang implementasinya melibatkan 1.544 sekolah ini telah menghasilkan jumlah rekening sebanyak 382.421 dengan jumlah dana terhimpun mencapai Rp 32,8 miliar.
Ia juga menjelaskan, berdasarkan Rencana Bisnis Bank (RBB) 2015, ada 17 bank yang berencana untuk menerapkan program Layanan Keuangan tanpa Bank.