Presiden Joko Widodo meminta warga yang rumahnya belum teraliri listrik maju dan naik ke atas panggung acara. Saat itu, Jokowi sedang berada di acara peresmian pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lontar Unit 4 di Desa Kemiri, Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (10/6). Saat itulah, hadir 19 warga yang langsung mengaku kepada Presiden bahwa tak ada aliran listrik di rumah mereka selama ini. "Belum ada meteran listrik di rumah saya, Pak," kata salah satu warga.
Warga yang lain menambahkan, untuk mendapatkan listrik, mereka terpaksa harus menarik kabel dari tetangga yang memiliki KWH meter.
Mendengar hal itu, Jokowi langsung memerintahkan Direktur Utama PLN Sofyan Basyir untuk segera mengaliri listrik secara langsung ke rumah 19 warga tersebut. "Saya minta minggu ini dipasang di rumah yang 19 ini," ujar Jokowi.
Dirut PLN pun menyanggupi perintah Presiden tersebut dan menyatakan biaya pemasangan akan menjadi tanggungan PLN.
"Alhamdulillah, akhirnya sekarang kami punya listrik," ujar salah satu dari 19 warga tersebut. Manager Niaga PLN wilayah Banten Kris Cahyono mengatakan, adanya perluasan PLTU Lontar Unit 4 merupakan angin segar bagi enam persen kawasan Banten yang belum teraliri listrik.
"Untuk wilayah Banten sudah 94 persen teraliri listrik, tinggal enam persen lagi di kawasan Banten Selatan dekat Ujung Kulon yang belum. Tentunya dengan perluasan PLTU Lontar, peluang itu semakin besar," ujarnya kepada Republika, Jumat (10/6).
PLTU Lontar merupakan salah satu proyek dari PT PLN (Persero) Unit Induk Jawa Bagian Barat. Kapasitas PLTU ini sebesar 1 x 315 MW dan memasok tiga subsistem untuk wilayah DKI Jakarta dan Banten, yakni subsistem Balaraja, subsistem Kembangan, dan subsistem Muara Karang- Gandul.
Usai melakukan ground breaking proyek PLTU Lontar, Presiden menyampaikan betapa pentingnya arti listrik bagi masyarakat. Untuk itu, percepatan pembangunan infrastruktur kelistrikan sudah tidak bisa ditawar-tawar lagi. Penambahan PLTU di Banten itu pun didasari sebagai banyaknya permintaan pelanggan hingga 2019 nanti.
"Kebutuhan yang sangat besar yang harus dikejar. Harus segera dipercepat pelaksanaan pembangunannya. Karena, kalau tidak, 2019 akan ada kekurangan listrik di Jawa, Bali, dan artinya akan ada pemadaman di provinsi yang ada di Jawa dan Bali," ujar Jokowi.
Bersamaan dengan Ground Breaking PLTU Lontar, Jokowi meresmikan pula tujuh proyek infrastruktur kelistrikan yang telah selesai guna memperkuat Sistem Kelistrikan Jakarta-Banten. Proyek itu antara lain, SUTET 500 kV Bojonegara- Suralaya, SKTT 150 kV Muara Karang Baru-Muara Karang Lama, Uprating SUTT 150 kV Cibinong-Gandaria, dan GIS 150 kV Depok Baru II.
Presiden juga meresmikan gardu induk dan transmisi yang keseluruhan proyek yang diresmikan telah beroperasi di Wilayah Banten dan DKI Jakarta.
Direktur Utama PLN Sofyan Basyir menjelaskan, proyek PLTU Unit 4 ini merupakan satu rangkaian dari proyek 35 ribu MW yang saat ini tengah digarap oleh PLN bersama pengembang swasta.
Proyek 35 ribu MW tak lain ditujukan untuk meningkatkan rasio elektrifikasi sebagai salah satu perwujudan nawacita dari pemerintahan Joko widodo-Jusuf Kalla. Proyek PLTU Unit 4 merupakan lanjutan dari proyek existingPLTU Unit 1, 2, dan 3 dengan kapasitas total 3 x 315 MW yang saat ini telah beroperasi dan masuk sistem kelistrikan Jawa-Bali.
"Dengan adanya PLTU Lontar extention315 MW, PLN menargetkan bisa menambah pelanggan baru hingga 206 ribu pelanggan dan dapat menyerap tenaga kerja lebih dari 3.000 orang," kata Sofyan. Oleh Halimatus Sa'diyah, c35, ed: EH Ismail