oleh: Friska Yolandha -- JAKARTA — Perusahaan jasa persewaan dan pengelolaan menara Base Transceiver Station (BTS) PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) berencana menambah modal dengan menerbitkan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). Perseroan berencana mengeluarkan sebanyak-banyaknya 1,02 miliar saham baru.
“Jumlah saham baru ini setara 10 persen dari modal disetor perseroan,” tulis prospektus perseroan yang dilaporkan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (28/5). Tambahan setoran modal dilakukan sengan seluruh saham baru akan diterbitkan pada harga pelaksanaan Rp 3.792 per saham. Nilai ini merupakan minimum harga pelaksanaan saham baru perseroan.
Dana hasil penerbitan saham baru ini akan digunakan untuk tambahan modal pada anak perusahaan perseroan, yaitu PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo). TOWR memiliki 99,9994 persen saham Protelindo. Penambahan modal untuk Protelindo dilakukan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja.
Perseroan berencana akan melakukan investasi berupa pembelian menara telekomunikasi dan atau melakukan investasi pada perusahaan yang bergerak di bidang jasa penunjang telekomunikasi. Protelindo telah memiliki sekitar 9.379 menara di kuartal III 2013. Per akhir September 2013 perusahaan mencatatkan pendapatan yang sudah dikontrakkan sebesar Rp 28,8 triliun
“Setelah penambahan modal pada Protelindo, kepemilikan saham TOWR atas Protelindo tetap 99,9994 persen,” tulis prospektus TOWR. Untuk memuluskan rencana ini, perseroan akan melaksanakan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB). Rencananya, RUPSLB akan dilaksanakan pada 13 Juni 2014.
Protelindo juga akan menerbitkan obligasi senilai Rp 1 triliun. Dalam prospektus perseroan, dana hasil penerbitan obligasi akan digunakan untuk pembayaran utang. Protelindo menerbitkan obligasi dalam dua seri, yaitu Seri A dengan tenor tiga tahun dan Seri B yang jatuh tempo dalam lima tahun. Obligasi ini telah mendapatkan peringkat AA minus dari lembaga pemeringkat, Fitch Ratings.
Selain itu, TOWR akan membangun 2.000 menara komunikasi (BTS) pada 2014 dengan nilai investasi Rp 2 triliun. Tambahan menara ini akan berpengaruh pada peningkatan pendapatan. “Kami siapkan belanja modal sekitar Rp 1,5 trilun hingga Rp 2 triliun di sepanjang tahun ini,” kata Direktur Utama TOWR Adam Gifari. Perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan mencapai kisaran Rp 3,75 triliun-Rp 3,87 triliun.
ed: fitria andayani