Senin 23 Jun 2014 16:37 WIB

Bertahan di Suku Bunga Rendah

Red:

Bank Sentral Eropa (ECB) memberikan sinyal akan menahan bunga rendah cukup lama. Alasannya, perbaikan ekonomi di Zona Eropa masih lemah.

Gubernur ECB Mario Draghi mengatakan, ECB telah memperpanjang akses bank terhadap likuiditas tak berbatas hingga akhir 2016. "Itu sinyal bahwa program ECB untuk mendukung kredit pada sektor bisnis akan berlanjut hingga empat tahun. Suku bunga akan tetap rendah dalam waktu yang lama," ujarnya, Sabtu (21/6). Bunga akan dinaikkan ketika ekonomi mulai menguat.

Kebijakan bunga rendah diambil pada Juni lalu. ECB memotong suku bunga simpanan hingga di bawah nol persen. Bank sentral juga mengeluarkan bauran kebijakan untuk mendorong kredit pada perusahaan.

Draghi mengatakan, ECB akan mengambil kebijakan lanjutan jika diperlukan, salah satunya, yakni melakukan pembelian surat utang negara (SUN).

"Pembelian SUN dimungkinkan dalam mandat kami, terlebih jika pembelian ditujukan untuk menstabilkan harga," ujarnya, seperti dikutip Reuters. Ia menambahkan bahwa pelonggaran kuantitatif atau quantitative easing tak hanya dilakukan dengan membeli SUN, tetapi juga membeli kredit sektor swasta.

Kendati demikian, ia menekankan ECB belum melihat adanya deflasi. ECB menargetkan inflasi sebesar dua persen dalam jangka waktu menengah. Inflasi saat ini telah menyentuh 0,5 persen.

Menyusul belum membaiknya ekonomi Eropa, Bank Sentral Bulgaria mengambil alih salah satu bank terbesar di negaranya. Bank Sentral juga meyakinkan para penanam deposito untuk tetap tenang. Sebelum pengambilalihan tersebut, para nasabah mengantre di luar kantor cabang Bank Korporasi Komersial (CCB) untuk mengambil uangnya.

"Jangan merusak gedung kami," kata Gubernur Bank Nasional Bulgaria kepada para nasabah, seperti dikutip BBC. Namun ia tak menjelaskan masalah yang dihadapi CCB. Meski demikian, gubernur menekankan bahwa CCB tidak bangkrut dan masalah yang dihadapi bank itu tidak akan menyebar ke sektor-sektor lainnya.

Bank sentral akan mengontrol empat peminjam terbesar di Bulgaria selama tiga bulan. Dewan direksi CCB telah dibubarkan dan saham CCB telah dibekukan dari pasar modal. Media sendiri telah mengulas mengenai keadaan finansial CCB.

"Sebagaimana yang Anda tahu, ada banyak pembicaraan mengenai bank tersebut. Salah satunya mengenai kepemilikan saham. Itulah yang memicu terjadinya penarikan uang secara beramai-ramai oleh nasabah. Kami akan membuat masalah CCB ini terlihat lebih jelas. CCB tidak mengalami kebangkrutan. Kami bergerak cepat untuk menghindari kebangkrutan," ujar Gubernur Bank Sentral Ivan Iskrov. 

Bank Rusia VTB, pemegang saham minoritas CCB, mengatakan, mereka siap mendukung perbaikan di CCB. Terdapat 29 bank komersial yang beroperasi di Bulgaria dan tiga perempat asetnya dimiliki oleh asing. Bank asing yang beroperasi di Bulgaria, antara lain, Unicredit, Raiffeisen Bank, Hungary’s OTP, National Bank of Greece, EFG, dan Alpha Bank.

Jumat pekan lalu, Hungary’s OTP mengatakan, masalah di CCB telah diisolasi dan tidak akan memengaruhi direksi OTP secara negatif. "Kasus CCB telah diisolasi dan bank-bank yang stabil danakan menghasilkan keuntungan di pasar Bulgaria dalam jangka menengah," kata juru bicara OTP kepada Reuters.

rep:satya festiani/c88 ed: fitria andayani

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement