JAKARTA -- PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) menyatakan, memiliki dana sisa penawaran perdana saham senilai Rp 1,254 triliun. Perusahaan semen ini pada Initial Public Offering (IPO) mengumpulkan dana senilai Rp 1,3 triliun.
Direktur Utama Semen Baturaja Pamudji Rahardjo mengatakan, dana IPO yang diserap baru sebesar Rp 12,85 miliar atau 1,01 persen dari raihan dana. "Dana ini dipakai untuk pengadaan dan pengembangan lahan tambang," ujar Pamudji dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (14/7).
Dana untuk pengadaan dan pengembangan lahan pun belum seluruhnya dipakai perseroan. Dari total kebutuhan Rp 316,94 miliar yang terpakai baru Rp 12,85 miliar.
Dari Rp 1,3 triliun yang diperoleh dari hasil IPO, hasil bersih yang diperoleh perseroan Rp 1,267 triliun. Selain untuk lahan, perseroan mengalokasikan dana untuk pembelian mesin dan peralatan utama Rp 887,45 miliar serta pembelian alat elektronik dan otomasi Rp 63,38 miliar.
Sisa dana IPO tersebut ditempatkan di tiga bank berupa deposito. Ketiga bank, yaitu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk dengan tingkat bunga 10,5-11 persen, PT Bank Negara Indonesia Tbk 10-11 persen, dan PT Bank Muamalat Indonesia Tbk dengan imbal hasil 11 persen.
Sementara itu, PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) mencatat pendapatan triliunan pada triwulan pertama 2014. Total pendapatan bersih IPC meningkat 11 persen, yaitu Rp 1,77 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Dari pendapatan itu, perseroan membukukan laba bersih Rp 332,28 miliar pada tiga bulan pertama tahun ini. Dari segi pelayanan peti kemas pada triwulan I, secara total realisasi arus peti kemas di 12 cabang pelabuhan IPC dalam boks sebanyak 1.234.707 boks atau 1.617.276 twenty feet equivalent units (TEUs).
Pelabuhan Tanjung Priok melayani 1.416.300 juta TEUs atau mencapai 88 persen dari seluruh kontainer yang dilayani pelabuhan di bawah pengelolaan IPC.
Di luar peti kemas, kenaikan trafik arus barang terjadi di dermaga curah, seperti curah cair (liquid bulk) yang mengalami kenaikan tipis 0,08 persen dari 6,521 juta ton menjadi 6,526 juta ton pada triwulan pertama 2014. Begitu pula dengan curah kering mengalami kenaikan sebesar lima persen. rep:friska yolandha/ichsan emrald alamsyah ed: irwan kelana