JAKARTA — Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta isi ulang (top up) e-toll card diperluas kepada beberapa bank agar masyarakat lebih banyak yang menggunakannya.
"Perbankan harus menjadikan sistem e-toll card ini berfungsi baik dan dirancang khusus bagi layanan jalan tol," kata Ketua YLKI Sudaryatmo di Jakarta, Rabu (24/9).
Sudaryatmo mengingatkan, Peraturan Bank Indonesia (PBI) sudah jelas tidak membolehkan ekslusivitas terhadap kartu akses fasilitas publik. Oleh karena itu, penyelenggara jalan tol hendaknya dapat membicarakan hal ini kepada Bank Mandiri.
Foto:Republika/Aditya Pradana Putra
E-Toll
Sudaryatmo melanjutkan, pertumbuhan penggunaan e-toll card sangat rendah pada pertengahan 2014, yakni tidak sampai 40 persen. Seharusnya, fakta itu dapat menjadi pertimbangan untuk melakukan negosiasi ulang.
"Saya dapat memahami beberapa operator tol sudah telanjur mengikat kontrak perjanjian dengan Bank Mandiri dalam mengoperasikan kartu tol elektronik (e-toll card), tetapi hal itu sebenarnya dapat diselesaikan," ujar Sudaryatmo.
Menurutnya, apabila pengoperasian e-toll card belum mencapai 10 tahun sesuai kontrak perjanjian, para operator tinggal menyelesaikan kompensasinya dari sisa waktunya. antara ed: eh ismail
Ikuti Whatsapp Channel Republika