JAKARTA--Perlambatan pertumbuhan ekonomi Cina dinilai Bank Dunia tidak akan berdampak besar bagi Indonesia. Sebaliknya, secara tidak langsung Indonesia bisa diuntungkan. Ekonom Utama Bank Dunia untuk Asia Timur dan Pasifik Sudhir Shetty mengatakan, perlambatan ekonomi Cina yang gradual tidak akan mengguncang komoditas ekspor Indonesia.
''Bank Dunia melihat demand bisa datang dari tempat lain. Reformasi kebijakan juga bisa mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih baik,'' kata Shetty lewat telekonferensi, di Jakarta, Senin (6/10).
Hal senada juga diungkapkan Country Economist Bank Dunia Alex Sienaert. Sebagai negara ekonomi yang besar, perlambatan ekonomi Cina diprediksi tidak akan terlalu besar. Meski ekspor komoditas Indonesia seperti batu bara cukup besar ke Cina, dampak pelambatan ekonomi negara itu diprediksi tidak akan terlalu mengguncang. Hal itu karena harga komoditas sudah turun sebelumnya.
Kepala Ekonom Bank Dunia Ndiame Diop justru melihat dampak positif perlambatan ekonomi Cina. Distribusi investasi asing (foreign direct investment) dari Jepang dan Korea Selatan bisa beralih ke negara lain yang dianggap lebih prospektif, seperti Indonesia.
''Indonesia bisa mendapat efek tidak langsung yang positif dari kondisi ekonomi Cina saat ini,'' ujarnya. rep:fuji pratiwi ed: nur aini