BANDUNG — Pemegang saham Bank BJB optimistis raihan laba bersih pada 2015 bisa menembus angka Rp 1,6 triliun. Keyakinan ini dipicu dari laporan kinerja Bank BJB kuartal I 2015 yang menunjukkan raihan laba di atas target yang ditentukan.
Pada 2014, Bank BJB berhasil membukukan laba sebesar Rp 1,18 triliun. Tahun ini, menurut Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang merupakan pemegang saham dominan, diperkirakan raihan laba Bank BJB bisa menembus angka Rp 1,6 triliun.
Pada kuartal I 2015 Bank BJB berhasil membukukan laba Rp 388 miliar. Bahkan, target laba kuartal II 2015 sudah tercapai pada Mei. "Bukan harapan lagi, tapi memang harus untung. Sedikitnya laba Bank BJB tahun ini Rp 1,6 triliun," ujar Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan usai menghadiri rapat umum pemegang saham (RUPS) Bank BJB di Bandung, Jawa Barat, Jumat (29/5).
Dalam RUPS itu, pihaknya mengangkat Pemimpin Divisi Corporate Secretary Bank BJB Agus Mulyana menjadi direktur kepatuhan dan manajemen risiko. Dengan pengangkatan itu, seluruh kursi direksi Bank BJB telah terisi.
Kelengkapan formasi direksi, ungkap kepala daerah yang akrab disapa dengan panggilan Aher ini, merupakan modal untuk semakin menumbuhkembangkan Bank BJB. Bahkan, ia meyakini jajaran direksi saat ini mampu mengantarkan Bank BJB menjadi regional champion, khususnya bagi masyarakat Jawa Barat dan Banten.
Direktur Utama Bank BJB Ahmad Irfan menambahkan, tahun 2014 dan 2015 merupakan momentum dalam menyiapkan fondasi bisnis. Pihaknya mengaku telah melalui sesi itu dengan baik. Hasilnya bisa terlihat dari kinerja kuartal pertama yang mampu membukukan laba hingga Rp 388 miliar.
Di tengah persaingan yang ketat, menurutnya, kinerja Bank BJB mengalami pertumbuhan yang signifikan. Dari sisi kredit pada kuartal I 2015, Bank BJB mengalami pertumbuhan sebesar 9,5 persen, dengan total kredit mencapai Rp 49,9 triliun. Pertumbuhan kredit Bank BJB sejalan dengan pertumbuhan kredit perbankan secara nasional.
Peningkatan kredit itu salah satunya didukung oleh pertumbuhan kredit konsumsi sebesar 16 persen atau setara dengan Rp 34,7 triliun. Irfan memaparkan, pertumbuhan kredit konsumsi itu mendukung pertumbuhan kredit Bank BJB secara keseluruhan.
Tahun ini, kata Irfan, Bank BJB akan fokus meningkatkan pangsa pasar dana pihak ketiga (DPK) melalui promosi, pemasaran produk dana, dan inovasi produk. Selain itu, sebut Irfan, Bank BJB pun terus berupaya meningkatkan kualitas layanan dengan peningkatan elektronik banking untuk meningkatkan fee based income. "Kami terus berupaya menjadi bank nasional dengan pertumbuhan profit yang tinggi dan berkesinambungan," ujarnya.
Pihaknya berkomitmen mengembangkan perusahaan untuk diarahkan ke next level. Dengan kelengkapan tim direksi yang solid, pihaknya optimistis akan mencapai cita-cita itu.
Saat ini Bank BJB memiliki 2.586 jaringan layanan yang tersebar di Indonesia. Jaringan itu di antaranya terdiri dari 62 kantor cabang, 312 kantor cabang pembantu, 303 kantor kas, 115 payment point, 11 layanan precious, dan 510 Waroeng BJB. ed: Nidia Zuraya