REPUBLIKA.CO.ID,Perusahaan Korea Tertarik Daftar ke BEI
BEI berharap literasi masyarakat terhadap pasar modal meningkat.
JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) terus mendorong keterbukaan pasar modal. Salah satunya dengan melakukan bell ceremony (pemencetan bel) sebagai tanda pembukaan pasar oleh berbagai pihak.
Hal itu ditunjukkan dengan kedatangan perusahaan jasa keuangan asal Korea Selatan, IDS Holdings dan NC Securities, di BEI untuk membuka perdagangan saham Selasa (27/10). Hadir pada kesempatan itu Chief Executive Officer (CEO) IDS Holdings, Kim Sung Hun.
"Pada prinsipnya Bursa Efek Indonesia cukup terbuka, salah satu perusahaan jasa keuangan Korea Selatan, IDS Holding, menyampaikan perusahaan Korea cukup tertarik untuk mencatatkan sahamnya di Indonesia kalau memungkinkan," ujar Tito Sulistio usai pembukaan perdagangan saham oleh jajaran pejabat IDS Holding di Jakarta, Selasa (26/10).
Ia menjelaskan, NC Securities yang merupakan salah satu anggota bursa itu membawa investor dan sekuritasnya dari Korea.
IDS Holding juga tertarik untuk melakukan bisnis jasa keuangan di Indonesia, mengingat kinerja industri pasar modal Indonesia yang cukup positif. Saat ini IDS Holding sedang melakukan proses akuisisi terhadap NC Securities.
"Beberapa investor dibawa oleh IDS Holding ke Indonesia. Mereka sedang mencermati kondisi pasar modal Indonesia," jelasnya. Tito Sulistio optimistis kinerja pasar modal Indonesia yang dapat dilihat dari pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada tahun ini mencatatkan hasil positif, menyusul kebijakan-kebijakan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah.
Dengan usaha ini, ia berharap literasi masyarakat terhadap pasar modal dan keuangan kian meningkat. Ia juga ingin agar pengetahuan bursa efek sebagai salah satu sarana investasi dan menabung jangka panjang bisa lebih meluas. "Dia berbicara jika dimungkinkan perusahaan Korea akan listing di sini. Itu salah satu tujuan kunjungannya, tapi belum bisa sebut nama perusahaannya," kata Tito lagi.
Sementara itu, indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini dibuka memerah. IHSG turun 0,718 persen atau 33,670 poin ke level 4.658,041. Indeks harga saham sektoral seluruhnya melemah. Itu dengan penurunan paling tajam terjadi di sektor industri kimia dasar sejauh 1,692 persen dan sektor aneka industri sejauh 1,572.
Sejak Selasa pagi, IHSG sudah terkoreksi melemah sejauh 0,718 persen atau 33,67 poin ke level 4.658,041. Semua atau 10 indeks saham sektoral bergerak memerah. Itu dengan pelemahan terbesar terjadi pada indeks sektor industri kimia dasar sejauh 1,692 persen dan aneka industri 1,572 persen.
Sebelumnya, pada perdagangan kemarin (26/10), aksi beli masih mendominasi perdagangan saham. Itu membuat IHSG berhasil ditutup menguat 38,565 poin atau 0,83 persen di 4691,711.
Kemudian, dalam penutupan, IHSG ditutup melemah 17,65 poin atau 0,38 persen menjadi 4.674,05. Sementara, kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 2,16 poin (0,27 persen) menjadi 810,73.
"Pelemahan indeks BEI pada hari ini (27/10) diperkirakan hanya jangka pendek, peluang IHSG untuk kembali menguat masih terbuka menyusul harapan perekonomian domestik ke depan masih positif," ujar analis LBP Enterprise, Lucky Bayu Purnomo.
Menurut dia, harga saham di Bursa Efek Indonesia yang relatif masih rendah serta kebijakan pemerintah yang telah diumumkan diproyeksikan dapat menghadapi sentimen negatif yang datang dari global sehingga akan memicu investor kembali melakukan akumulasi beli saham. "Kebijakan mengenai revaluasi aset perusahaan berpotensi meningkatkan modal sehingga akan mendorong aksi korporasi," ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, sinyal bank sentral Amerika Serikat, the Fed, yang akan mempertahankan suku bunga acuannya (Fed Fund Rate) menambah dorongan bagi investor asing untuk kembali masuk ke pasar negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.
Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya menambahkan bahwa antisipasi cepat pemerintah dalam menghadapi gejolak perekonomian global masih menjaga posisi IHSG dalam tren penguatan. n antara ed: zaky al hamzah
Fakta Angka
4.658,041
Level IHSG yang melemah 0,718 persen pada pembukaan saham, Selasa (27/10).