JAKARTA -- PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJB) mencatat laba bersih sepanjang kuartal II 2016 mencapai Rp 905 miliar. Nominal ini meningkat 56,3 persen year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Raihan ini terungkap dalam paparan kinerja BJB kuartal II 2016 di Jakarta, pekan lalu. Acara dihadiri oleh jajaran komisaris dan direksi BJB serta para analis pasar modal.
Direktur Utama BJB Ahmad Irfan mengatakan, dalam kondisi ekonomi domestik dan global yang penuh tantangan, kinerja BJB justru mengalami pertumbuhan. "Pencapaian kinerja BJB yang menggembirakan ini merupakan hasil dari kerja keras kami dan seluruh elemen di BJB," ujarnya.
Irfan menjelaskan, prestasi ini merupakan bukti komitmen BJB dalam menggapai pertumbuhan bisnis yang berkualitas dan berkelanjutan. Dari sisi kredit, pertumbuhan kredit yang disalurkan sebesar 15,2 persen.
Sementara, rasio kredit bermasalah (non performing loan/ NPL), lanjut Irfan, berhasil ditekan hingga dua persen pada kuartal II 2016. Peningkatan kredit salah satunya didukung oleh pertumbuhan kredit konsumer.
Irfan memaparkan, pertumbuhan kredit konsumer sangat mendukung pertumbuhan kredit BJB secara keseluruhan. Untuk itu, BJB akan tetap mempertahankan kredit konsumer sebagai captive market perseroan dan ditingkatkan melalui pertumbuhan secara organik dan anorganik.
Kemampuan BJB dalam meningkatkan profitabilitas, menurut Irfan, tidak terlepas dari pengelolaan biaya operasional yang sehat. Biaya operasional bank mengalami peningkatan seiring dengan semakin berkembangnya bisnis bank serta jaringan kantor BJB.
Dari sisi permodalan, Irfan menyebut, BJB berhasil meningkatkan kapasitasnya. Salah satunya, dengan melakukan revaluasi aset senilai Rp 1,5 triliun pada akhir Juni 2016.
Dengan demikian, ujar Irfan, saat ini rasio kecukupan modal (CAR) BJB naik menjadi sebesar 17,7 persen. Angka itu memberikan ruang yang cukup bagi BJB untuk melakukan ekspansi bisnis.
Irfan menyatakan, BJB bertekad untuk melanjutkan tren peningkatan kinerja perseroan pada tahun ini. Apalagi, saat ini BJB telah ditunjuk sebagai salah satu bank persepsi atau gateway dalam program pengampunan pajak (tax amnesty) yang digulirkan pemerintah.
Atas kinerja positif yang berhasil ditorehkan perseroan, menurut Irfan, sepanjang 2016 BJB berhasil mendapatkan beberapa penghargaan, di antaranya, penghargaan dari Kantor Wilayah Jawa Barat I Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan atas kontribusi positif dalam pemenuhan kewajiban perpajakan selama 2015, Appreciation On Positive Contribution To The Tax Revenue In 2015, Contact Center Service Excellent Award 2016-BJB Call As Best Call Center For Regular Banking Category.
Tahun ini, BJB akan fokus meningkatkan market share dana pihak ketiga (DPK) melalui promosi, pemasaran produk dana, dan inovasi produk. Selain itu, sebut Irfan, BJB pun terus berupaya meningkatkan kualitas layanan dengan peningkatan elektronik banking untuk meningkatkan fee based income.
Direktur Konsumer BJB Fermiyanti menambahkan, BJB akan terus menambah portofolio kreditnya. Selama ini, BJB menjalin kerja sama dengan sejumlah BPD terkait (asset buy).
Fermiyanti mengungkapkan, kinerja kredit konsumer Bank BJB tumbuh dan berkembang secara positif. Kredit konsumer dianggap paling aman dengan NPL yang sangat rendah. rep: sandy Ferdiana ed: Muhammad Iqbal