Rabu 13 Aug 2014 12:00 WIB
Musik

Bermusik untuk Kemerdekaan

Red:

Ratusan anak muda berkumpul di Lapangan D, Senayan, Jakarta. Mereka beramai-ramai menyambut sekaligus merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia dalam sebuah acara musik bertajuk "Britama Creativepreneur Berjuang: The Spirit of Indonesian Youth Through Music & Art".

Acara tersebut sudah dimulai sejak pukul 15.00 WIB, Sabtu (9/8), namun suasana baru ramai pada malam hari selepas maghrib. Sekitar pukul 19.00 WIB, penonton mulai memadati venue acara untuk menyaksikan deretan band papan atas Indonesia, seperti Kahitna, Maliq & D’Essentials, Sheila On 7, Nidji, dan Naif.

Acara musik dan seni tersebut semakin semarak karena dipandu oleh duo MC kocak, Fitri Tropica dan Gilang, yang membuat suasana mencair dengan berbagai macam candaan yang mereka lontarkan.

Kahitna membuka kehangatan malam itu dengan sebuah tembang hit berjudul "Cerita Cinta" dan berhasil membuat penonton larut serta ikut bernyanyi bersama. Panggung yang besar dengan desain futuristik, tata lampu warna-warni, dan sound yang mumpuni memberikan kesan megah.

Sebagai salah satu band senior di Tanah Air, lagu-lagu hit Kahitna selalu melekat erat di telinga para penikmat musik dari berbagai generasi. "Selamat malam, apa kabar? Terima kasih sudah datang, kita semua di sini berjuang untuk memajukan musik Indonesia," ujar Mario menyapa seluruh penonton.

Band asal Bandung tersebut tampil sangat interaktif serta berhasil menghipnotis penonton dengan lagu-lagu hitnya, seperti "Andai Dia Tahu", "Mantan Terindah", dan "Cantik".

Sesuai dengan tema Hari Kemerdekaan, setiap pengisi acara berkolaborasi menyanyikan lagu-lagu nasional untuk membangkitkan semangat proklamasi.

Setelah menyanyikan lagu terakhir, Kahitna dan vokalis Maliq & D’Essentials, Angga, berkolaborasi menyanyikan lagu "Indonesia Pusaka" dengan aransemen yang lebih masa kini.

Gegap gempita penonton kembali terdengar ketika satu per satu anggota Maliq & D’Essentials naik ke panggung dan langsung menyapa penonton dengan lagu hitnya "Setapak Sriwedari" yang dilanjutkan dengan "Dia", "Dunia Sekitar", dan "Pilihanku".

Histeria penonton semakin terdengar ketika nama Sheila On 7 dikumandangkan oleh pembawa acara. Penampilan band yang digawangi oleh Duta, Eross, Adam, dan Brian tersebut memang paling ditunggu oleh ratusan penonton yang hadir. "Selamat malam, maaf lahir batin untuk semua," ujar Duta menyapa penonton.

Sheila On 7 langsung mengajak penonton untuk berjingkrak-jingkrak dengan tembang hitnya, "Melompat Lebih Tinggi", yang dilanjutkan dengan "Seberapa Pantas". Band asal Yogya tersebut juga menyelipkan satu lagu dari album pertamanya, yakni "Anugerah Terindah yang Pernah Kumiliki" dan disambung dengan "Itu Aku".

Energik

Sebelum menutup penampilannya, mereka sempat membawakan satu tembang nasional ciptaan Gombloh, yakni "Gebyar-Gebyar". Sheila On 7 mengakhiri aksi energiknya dengan tembang yang agak mellow berjudul "Dan", kemudian disambung dengan "Kisah Klasik untuk Masa Depan".

Suasana malam semakin hangat ketika duo MC kocak, Vincent dan Desta, ikut ambil bagian untuk membawa acara hingga larut malam. Tak hanya itu, aksi enerjik Nidji juga membuat acara semakin panas lewat tembang hit lawas mereka, yakni "Child", "Sudah", serta "Kau dan Aku".

Pada akhir lagu, Giring dan sang keyboardis, Randy, berjoget disko di tengah panggung dengan diiringi sebuah tembang penutup "Disco Lazy Times".

Naif menjadi band pamungkas dalam ajang ini. Sederet tembang hit milik Naif, seperti "Air dan Api", "Piknik 72", "Karena Kamu Cuma Satu", dan "Mobil Balap", menghadirkan nostalgia tersendiri bagi penonton. Acara puncak secara keseluruhan ditutup oleh penampilan tiga DJ asal Indonesia ,yakni DJ Tiara Eve, DJ Vicky, dan DJ Dhipa Barrus.

Boleh dibilang konsep dan tema acara tersebut cukup menarik apalagi setiap penampil melakukan kolaborasi untuk membawakan lagu-lagu nasional yang kini semakin dilupakan oleh para generasi muda. Tentu saja, hal ini dapat membangkitkan semangat nasionalisme di kalangan anak-anak muda Indonesia.

Sayangnya, acara tersebut kurang terasa geregetnya. Setelah penampilan Naif, sebagian penonton meninggalkan venue dan tidak mengikuti sampai akhir. Padahal, pada akhir acara ada penampilan dari tiga DJ ternama Indonesia.

Tak hanya itu, sepanjang acara tak ada kejutan yang diberikan kepada penonton sehingga terkesan datar. Ketika para DJ akan tampil, proses untuk menyiapkan peralatan memakan waktu cukup lama sehingga membuat penonton menunggu. Nuansa seni yang diusung juga kurang terasa. Penampil seni hanya disediakan di satu booth dan terletak di bagian depan dekat pintu masuk.

N red: rizky jaramaya ed: endahhapsari

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement