Rabu 10 Sep 2014 13:00 WIB

Dari Asia untuk Dunia

Red:

Industri film televisi boleh jadi tak segemerlap dan mewah seperti Hollywood, namun tak sedikit aktor atau aktris besar ketika memulai  kariernya dengan menjadi bintang televisi. Film serial televisi biasanya menjadi tontonan bagi keluarga di waktu senggang, dengan menyuguhkan cerita yang ringan dan selalu membuat penasaran. Oleh karena itu, setiap episode dalam film serial kerap dinantikan oleh para penggemarnya.

Serial televisi juga mengenal berbagai macam genre, mulai dari komedi atau sitkom, drama, horor, action, dan thriller. Salah satu serial komedi situasi (sitkom) yang paling tenar pada era 1980-an yakni Cosby Show yang ketika itu berjalan selama delapan musim di Amerika dan ditayangkan di seluruh dunia melalui saluran televisi NBC.

 

 

 

 

 

 

 

 

Foto:lebihtujuhbelas.com

 

Selama ini, industri film dunia memang selalu berkiblat dan melihat Amerika sebagai barometer. Akan tetapi, pada era 1990-an, Amerika Latin mulai mendobrak industri film serial televisi dengan telenovelanya. Ketika itu, Indonesia juga sempat mengalami demam telenovela yang ditayangkan di beberapa stasiun televisi swasta.

Rupanya, Asia juga tak mau kalah menjelajah dunia lewat serial televisi. Pada era 2000-an, Meteor Garden menjadi serial drama Asia yang meraih sukses sangat besar dan memiliki rating fantastis, serta ditayangkan di sejumlah negara dunia.

Keberhasilan ini tentu saja mengangkat industri film serial televisi Asia di mata dunia. Seiring dengan tren dan perkembangan zaman, serial drama Korea Selatan sudah menancapkan diri sebagai film televisi yang digandrungi oleh masyarakat mancanegara. Datangnya gelombang demam sinema Korea Selatan ini secara tidak langsung memang mirip dengan masa kejayaan telenovela pada zamannya.

Untuk kesekian kalinya, genre drama percintaan masih menjadi santapan utama dalam setiap pembuatan serial televisi. Namun kini, penggemarnya semakin beragam seiring dengan banyaknya pilihan tayangan berkualitas dari berbagai macam genre, seperti action, horor, maupun thriller. Programming & Production HBO Asia Erika North mengatakan, kualitas serial televisi Asia sudah semakin bagus dan tidak kalah dengan produksi serial Barat.

Para pegiat film di Asia saat ini mulai terbuka untuk berkolaborasi dengan sineas asing dalam membuat sebuah serial televisi atau miniseri yang berkualitas internasional. Menurut Erika, HBO Asia ingin memperbanyak tayangan miniseri yang mengangkat muatan lokal Asia dengan cita rasa internasional, sehingga masyarakat asing juga bisa menikmati serial tersebut. Sebelumnya, HBO Asia memang telah sukses membuat miniseri berjudul Serangoon Road, yang merupakan hasil kolaborasi antara sineas Singapura dan Australia.

Meskipun berkolaborasi dengan sineas asing, sebagian besar aktor dan aktis yang bermain tetap berasal dari wilayah Asia. "Kami berusaha untuk tetap menjalin kerja sama dengan beberapa sineas asing, tetapi kami juga tidak melupakan keterlibatan aktor dan aktris asal Asia, begitu pula dengan kru film," ujar Erika.

Biasanya, serial Asia selalu identik dengan penggunaan bahasa Mandarin atau bahasa lokal. Namun, HBO Asia sengaja memakai bahasa Inggris agar masyarakat asing dapat ikut menikmati serial tersebut tanpa harus membaca teks. Selain itu, hal ini juga akan menjadi kesempatan bagi serial televisi Asia untuk go international. ‘’Sudah saatnya miniseri Asia menjejakkan kaki di ranah mancanegara dengan karya-karya yang orisinal dan alur cerita yang tidak biasa,’’ kata Erika.

rep:rizky jaramaya ed: endah hapsari

***

Konsisten dan Mau Bekerja Keras

Asia, dengan budaya dan keindahan alamnya, adalah sebuah eksotika. Ketika tiba di ranah hiburan, kekuatan ini bisa tampil menjadi keunikan tersendiri dibandingkan industri serupa dari belahan negeri lain. Dengan tetap mempertahankan orisinalitas cerita dan mengangkat konten-konten lokal, maka tayangan televisi Asia dapat berkembang pesat.

Sutradara Tony Tilse juga terkesan dengan banyaknya tempat indah dan eksotis di Asia, yang sangat pas dengan kebutuhan pengambilan gambar.

Sutradara kawakan asal Australia tersebut telah dua kali terlibat dalam proyek pembuatan miniseri untuk HBO Asia. Film pertama adalah Serangoon Road yang mengambil lokasi syuting di Batam, Indonesia. Kemudian, film miniseri kedua berjudul Grace yang akan tayang pada 17 Oktober 2014 dan mengangkat genre horor.

Hal yang membuatnya merasa fantastis adalah dua miniseri tersebut dibintangi dan diproduksi oleh orang-orang Asia tetapi dialognya menggunakan bahasa Inggris sehingga memang seperti didesain untuk tayangan internasional. "Sebenarnya tidak ada bedanya kerja sama dengan orang Asia atau orang Barat, dan sejauh ini saya nyaman bekerja dengan keduanya," ujar Tilse.

Sutradara yang pernah mendapatkan penghargaan Best Direction of TV Drama Series tersebut mengaku sangat tertarik dengan kebudayaan Asia yang beragam. Apalagi dalam proyek film keduanya, Grace, ia banyak mengangkat tradisi dan kisah klenik di Asia.

Karena mengangkat genre horor, maka dalam proses pembuatannya Tilse mengaku melakukan beberapa ritual bersama dengan para kru dan pemain. "Ini bagian dari tradisi dan budaya, kita harus mengapresiasinya," ujar Tilse.

Bagi Tilse, industri film televisi di Asia sudah menunjukkan grafik yang bagus. Hal ini terlihat dari komitmen para sineas yang sangat kuat untuk memajukan industri film televisi di wilayah mereka. Selain itu, mereka juga bekerja dengan profesional dan memiliki talenta yang mumpuni.

Namun, memang tidak mudah mempertahankan sesuatu yang sudah dibangun dengan susah payah. Agar industri film televisi dapat berjalan dengan baik dan diterima oleh publik mancanegara, para sineas di Asia harus mempunyai ide cerita baru yang berbeda dan menjaga orisinalitas film.

Bagi Programming & Production HBO Asia Erika North, memproduksi miniseri yang berkualitas dapat memberikan kesempatan bagi aktor dan aktris Asia untuk melebarkan sayap mereka di dunia akting.

Sebenarnya, Asia memiliki aktor dan aktris dengan bakat yang mumpuni. Sayangnya, sebagian besar dari mereka masih bermain di tingkat lokal. Kebanyakan orang mengukur parameter kesuksesan seorang aktor dan aktris apabila sudah bisa menembus Hollywood.

Akan tetapi, industri film memiliki cakupan yang luas dan tak hanya terpaku di Hollywood saja. Mereka bisa saja besar melalui tayangan serial televisi yang berkualitas, dengan kisah cerita berbeda. Bahkan kini, sudah mulai banyak kisah layar kaca yang dibuat dengan kualitas gambar yang sama dengan film layar lebar.

Hal tersebut dapat memberikan peluang bagi para aktor, aktris, dan sineas Asia untuk memproduksi karya-karya berkualitas internasional. "Kami ingin tetap berada di jalur ini, yakni dengan lebih banyak memproduksi tayangan televisi yang melibatkan orang-orang Asia sendiri," kata Erika.

Tilse optimistis film televisi Asia mampu bersaing dengan tayangan televisi dari negara lain. Asia memiliki banyak sineas berbakat yang selalu membawa ide-ide baru dalam industri film televisi. Kuncinya adalah mereka harus konsisten dan mau bekerja keras untuk memproduksi tayangan televisi yang berkelas dunia. Konsistensi dan kerja keras akan membuka kesempatan kepada mereka untuk menunjukkan karyanya kepada masyarakat global.

Tak hanya itu, Tilse juga menyoroti industri film Indonesia. Selama melakukan proses syuting di Batam, dia melihat Indonesia memiliki potensi yang bagus di industri film. Kesuksesan The Raid yang menembus festival film internasional dapat menjadi contoh yang baik dan hendaknya bisa diikuti oleh sineas Indonesia lainnya. ‘’Kalau ada sineas Indonesia yang mau bekerja sama dengan saya, boleh-boleh saja. Saya terbuka berkolaborasi dengan siapa pun asalkan ide ceritanya menarik," kata Tilse.

***

Bersaing dengan Kualitas Global

Aktor asal Singapura, George Young, berpendapat bahwa tayangan televisi Asia dan negara Barat sangat berbeda serta tidak bisa dibandingkan. Sebab, setiap negara memiliki nilai budaya dan tradisi yang berbeda. Young menjelaskan, Singapura saat ini sudah memiliki studio syuting yang bagus dan ini menjadi salah satu titik kemajuan serial televisi dan miniseri Asia.

Selain itu, kisah berbeda dan kerap menampilkan sesuatu yang baru merupakan keunikan berikut. Meskipun memproduksi tayangan televisi lokal, menurut Young, selama ini kru yang berada di balik layar selalu bekerja dengan profesional layaknya membuat film layar lebar. Young mengatakan, dari hal tersebut sudah bisa dilihat bahwa serial televisi dan miniseri Asia memiliki kualitas global.

"Sangat menyenangkan bahwa kita bisa melakukannya di Asia. Apabila kita konsisten menjaga kualitas yang baik, saya pikir industri film televisi Asia bisa bersaing dengan industri film televisi di negara Barat," ujar aktor yang pertama kali dikenal melalui tayangan lokal di Singapura tersebut.

Kendati begitu, dia pun mengakui, untuk bisa dikenal secara global harus melalui proses yang tidak mudah. Semua pihak, mulai dari produser, sutradara, kru, pemain film, dan stasiun televisi harus saling bekerja sama untuk membuat tayangan televisi berkualitas dan mampu bersaing dengan tayangan lain. Konsistensi menjadi kunci utama agar industri televisi Asia tetap memproduksi tayangan berkualitas dan selalu menjaga orisinalitas cerita.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement