Kamis 10 Dec 2015 13:00 WIB

Sylvia Fully, Tantangan Bermain Film Religi

Red: operator

REPUBLIKA.CO.ID,Sylvia Fully, Tantangan Bermain Film Religi

foto:facebook

 

 

 

 


Gadis bernama Qia itu selalu dihantui oleh pengalaman pahit masa lalunya. Ketika berumur delapan tahun, Qia dan ibunya mengalami penganiayaan dari warga di kampungnya lantaran hasutan lelaki bernama Syamsul. Untungnya, saat kejadian tersebut, Qia diselamatkan oleh seorang warga.

Ia kemudian dititipkan di pesantren yang diasuh Kiai Kahar. Di situ, Qia memperoleh banyak ilmu agama sehingga kerap dipercaya membantu sang kiai untuk mengajar para santri. Akan tetapi, kehidupan Qia mulai berubah suram ketika ia menginjak usia dewasa. Pernikahannya dengan seorang pengusaha justru menjadi awal malapetaka bagi dirinya. Qia kerap mendapat perlakuan kasar dan melampaui batas dari sang suami.

Karena tak tahan lagi dengan keadaan tersebut, Qia pun akhirnya memilih kabur dari rumah suaminya. Sejak itu, ia harus berjuang sendirian menghadapi kerasnya hidup di kota besar, sampai akhirnya terjebak ke dalam dunia pelacuran di Jakarta. Namun, perkenalan Qia dengan seorang pemuda baik hati bernama Azzam akhirnya mengantarkan perempuan itu menemukan kembali cahaya hidupnya.

Penggalan kisah Qia adalah bagian dari kehi dup an seorang Sylvia Fully. Tentu, kisah ini bukan kehi dupan nyata. Ini adalah bagian dari cerita kehidupan Sylvia ketika berperan dalam film Harim di Tanah Haram. Bagi Sylvia, film ini boleh dibilang cukup ber kesan, bukan hanya karena ini adalah kali pertama dia bermain dalam film religi. Selama ini, dia me mang terbiasa tampil di dalam film-film drama bergenre pop. Setidaknya itu dapat dilihat dari bebe rapa judul yang pernah ia lakoni sebelumnya seperti Perahu Kertas, Operation Wedding, dan Honeymoon.

Rupanya, dalam film ini juga dia akan melakoni pe ran utama untuk kali pertama. "Dari sekian banyak film yang sudah aku mainkan, baru di film ini aku ke ba gian peran utama," kata Via, sapaan akrabnya, saat ditemui di kawasan Cinere, Depok, beberapa waktu la lu.

Perempuan berusia 27 tahun itu tertarik bermain film Harim di Tanah Haram karena alur ceritanya yang apik dan rumit. "Jujur, secara emo sional aku bisa mengekspresikan karakter yang aku perankan dengan sangat maksimal di film ini," tuturnya. Menurut Via, Harim di Tanah Haram termasuk film paling sulit yang pernah ia mainkan. Alasannya, di film itu, ia harus memerankan dua karakter seka ligus, yakni sebagai Qia yang sudah dewasa, dan Ros ma, ibu kandung dari Qia kecil. Tantangan lain ada lah film tersebut mengambil Makassar sebagai salah satu latar ceritanya, sehingga ia juga dituntut me ngua sai dialog menggunakan bahasa penduduk setempat.

"Aku ini aslinya kan Jawa-Sunda, dan enggak bisa bahasa Makassar sama sekali. Jadi, sebelum syuting, aku observasi selama beberapa pekan di Su lawesi Selatan, sampai aku benar-benar dapat feel bahasanya," ujar kelahiran 24 Septem ber 1988 itu.

Belum lagi, kata Sylvia, pada beberapa bagian dalam film garapan sutradara Ibnu Agha itu, dia ju ga harus berakting layaknya seorang pekerja seks komersial (PSK). Di situ, ia diminta meng gan ti pe nam pilannya, dari yang tadi nya merupakan sosok pe rem puan berhi jab, menjadi wanita dengan pakaian yang lebih terbuka.

"Walaupun adegan-adegan (yang ter kait dengan PSK) itu enggak terlalu di tonjolkan dalam film ini, aku sempat me rasa sedih juga sih ketika harus memain kan peran seperti itu," ungkap Via.

Namun, Sylvia tetap merasa sangat bersyukur bisa menjadi bagian dari film Harim di Tanah Haram. Alasannya, karena bermain film itu pula ia jadi punya kesempatan berkunjung ke Makkah dan Madinah, dua tanah suci umat Islam.

"Alhamdulillah, doaku di Makkah bahkan langsung dijawab Allah. Di sana, aku sempat memohon agar diberi jodoh. Tidak lama sesu dahnya, aku pun menemukan pria itu, dan pada Oktober lalu kami akhirnya meni kah," kata Sylvia.

Siapakah lelaki beruntung yang kini menjadi pasangan hidup Sylvia? Sayang nya, ia enggan terbuka bertutur ten tang sang suami. Dia hanya memberi se dikit gambaran seperti pria tersebut, berprofesi sebagai pengusaha, dan usia nya terpaut 13 tahun lebih tua dari nya. ed: endah hapsari 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement