foto: dok Falcon Pictures
Sebuah stasiun di Belanda adalah tempat yang mempertemukan kelimanya: Anindita Lintang (Tatjana Saphira), Geri (Chicco Jericho), Wicak (Abimana Aryasatya), Banjar (Arifin Putra), dan Daus (Ge Pamungkas).
Namun, pertemuan tidak sengaja itu bukan satu hal yang menyatukan kelimanya. Kesamaan latar belakang dan asal muasal yang justru membuat mereka lekat. Kelimanya adalah mahasiswa asal Indonesia yang sedang kuliah di Belanda.
Bertemu dengan orang-orang dari Tanah Air mampu memberikan kesan tersendiri pada diri mereka masing-masing. Sambil menunggu kereta, mereka terlibat dalam sebuah perbincangan yang akrab. Sejak saat itulah, akhirnya mereka bersepakat untuk mulai menjalin persahabatan.
Meskipun awalnya hanya ingin bersahabat, rupanya benih-benih cinta mulai tumbuh di hati mereka masing-masing. Diam-diam, Geri, Wicak, Daus, dan Banjar menyimpan rasa pada Anindita. Namun, karena sadar bahwa mereka bersahabat satu sama lain, keempat lelaki tersebut tidak berani menyatakan cintanya secara terus terang pada Anindita.
Benih-benih cinta rupanya tidak hanya tumbuh di keempat hati lelaki tersebut, tapi juga hadir dalam diri Anindita. Tahu bahwa dirinya dikelilingi empat lelaki yang sangat peduli padanya, dia mulai menebak-nebak, siapa sebenarnya yang memang jatuh hati padanya. Walaupun hanya ada dua lelaki yang benar-benar menyita perhatiannya, yakni Wicak dan Geri.
Universitas terkenal
Diadaptasi dari novel laris berjudul serupa, Negeri Van Oranje menghadirkan sesuatu yang berbeda. Sesuai dengan judul dan latar cerita, proses syuting film garapan sutradara Endri Pelita ini memang dilakukan langsung di Negeri Kincir Angin.
Maka, keindahan negeri Belanda pun tersaji dalam setiap adegan film. Dengan mengambil kisah kehidupan mahasiswa, sejumlah universitas terkenal lantas dijadikan lokasi syuting, antara lain, Leiden University, The Hague University di Den Haag, Wageningen University yang juga bertempat di Wageningen, Rotterdam University, dan Utrecht University.
Keindahan negeri Belanda sepertinya memang hendak ditonjolkan sang sutradara. Hal ini tampak pada sudut pengambilan gambar yang tidak hanya fokus pada gerak para aktornya, tetapi juga kerap memperlihatkan keseluruhan objek atau pemandangan yang mempertegas di mana peristiwa atau adegan itu berlangsung.
Hal tersebut terlihat pada sejumlah adegan, antara lain, ketika Anindita, Geri, Wicak, Daus, dan Banjar bertamasya ke kebun bunga tulip dan kincir angin yang telah menjadi ciri atau ikon negeri Belanda. Selain itu, gambar-gambar lainnya tentu memperlihatkan keindahan kota-kota yang memang menjadi tempat mereka berkuliah, antara lain, jalan-jalan kota, sungai, hingga gedung-gedung bersejarah di sana.
Tampaknya tema yang ringan, alur yang jauh dari rumit, plus pemandangan menawan negeri Belanda sudah cukup untuk membuat film produksi Falcon Pictures ini layak dilirik sebagai pilihan. Terlebih, penghayatan para artis dan aktornya cukup untuk merepresentasikan inti film ini yang bertutur tentang persahabatan dan cinta.
c23 ed: endah hapsari