Sukses dengan film Habibie & Ainun, MD Pictures menyiapkan prequel kedua dari film tersebut berjudul Rudy Habibie.
Untuk menciptakan karya yang saat ini sudah masuk dapur produksi tersebut, MD Pictures menggandeng sutradara Hanung Bramantyo. Kepercayaan penuh dipegang Hanung dalam mengemas kisah tentang BJ Habibie menjadi sebuah tayangan layar lebar.
"Film ini bercerita tentang kilas balik dari kehidupan seorang Habibie," ujar Chief Executive Officer (CEO) MD Corp Manoj Punjabi saat acara syukuran menuju pembuatan film Rudy Habibie, di MD Pictures Tower, Jakarta Pusat, belum lama ini. Sebagai produser film, Manoj juga terjun langsung dalam proses di balik layar. Ia sengaja terlibat secara intensif agar film mencapai hasil maksimal.
Rudy Habibie bercerita mengenai sosok Prof Dr Ing H Bacharuddin Jusuf Habibie (BJ Habibie) yang dimulai dari masa kecilnya. Kisah berlanjut dengan perjuangan Habibie kecil sampai pindah ke Bandung untuk mengenyam ilmu. Tak berhenti menuntut ilmu, Habibie hijrah ke Jerman demi menuntaskan kuliahnya
Pengambilan adegan film akan dilakukan paling besar di Jerman. Sekitar 70 persen gambar akan diambil di Jerman, dan sisanya di Indonesia. Syuting di Jerman menjadi prioritas karena Habibie mengalami kehidupan penuh liku saat menetap di negara tersebut. Naskah Rudy Habibie ditulis oleh Gina S Noer yang juga menulis skenario untuk Habibie & Ainun. "Penulisnya sudah kenal Pak Habibie sejak lima tahun silam," kata Manoj melanjutkan.
Dengan mengenal tokoh lebih lama akan membuat penggambaran dan pendalaman karakter pada tulisan menjadi makin detail. Dalam penulisan skenario hingga pengambilan gambar, MD Pictures selalu melibatkan sang tokoh, yaitu BJ Habibie.
Alasannya, tokoh yang diperankan Reza Rahardian bukan sosok biasa, melainkan seorang tokoh yang berpengaruh bagi Indonesia dan dunia. "Soal pendalaman karakter sudah saya lakukan sejak di film pertama," kata Reza.
Seperti film sebelumnya, pemeran BJ Habibie muda ternyata masih dipercayakan pada Reza Rahardian. Untuk film kedua ini, Reza sudah menerima sejumlah materi yang harus dipelajari. Terlebih, proses syuting sudah dimulai. Ia berharap film ini bisa menginspirasi anak muda Indonesia untuk meraih masa depannya.
Sejak awal tayang, Habibie & Ainun sudah menorehkan sejarah terhadap dunia film Indonesia. Berdasarkan data dari Cineplex yang telah diolah MD Pictures, tercatat sebanyak 4,7 juta pencinta film datang menonton film tersebut di bioskop. "Film kami (Habibie & Ainun) masih menjadi salah satu film produksi Indonesia dengan penonton terbanyak hingga saat ini," kata Manoj melanjutkan.
Tentang rencana pembuatan film yang mengangkat sosoknya itu, Habibie sempat menyinggung tentang kisah James Bond yang dibuat lebih dari 20 film. Meski fiksi, kisah itu bisa terus bergulir hingga diperankan oleh enam aktor berbeda.
Dia meyakini kehidupannya yang telah berlangsung nyaris delapan dekade dapat diadaptasi menjadi lebih dari satu film. "Ini realitas, saya masih tulis, belum terbuka semua (ceritanya)," kata pria berusia 79 tahun itu, seperti dikutip Antara.
Dalam prequel Rudy Habibie, target penonton diperkirakan sekitar tujuh sampai delapan juta orang. Rudy Habibie akan tayang di bioskop Tanah Air saat Idul Fitri 2016 nanti.
rep: Nora Azizah, ed: Endah Hapsari