Antara/Nanien Yuniar
Disleksia membuat Atiqah Hasiholan jatuh cinta. Jangan salah, bukan urusan gangguan tumbuh kembang anak itu yang membuatnya senang. Namun, cerita dalam novel karya Amalia Prabowo yang berjudul Wonderful Life yang membuat aktris berusia 34 tahun itu mau menjadi pemeran utama dalam film berjudul serupa.
Film yang diadaptasi dari novel yang terbit pada 2015 itu memang langsung membuat Atiqah jatuh cinta. Dalam film itu, dia akan berperan sebagai Amalia, ibu single parent dengan dua anak. Dalam film itu, putra sulungnya, Aqil (10 tahun), mengidap disleksia alias gangguan perkembangan baca-tulis.
Istri Rio Dewanto itu mengaku sangat berdebar memerankan peran Amalia. Menurut Atiqah, kisah dalam buku Wonderful Life itu sangat menarik dan berguna bagi masyarakat. Atiqah makin mampu menghayati lantaran ada kerabatnya yang mengalami hal serupa. Dengan demikian, sarjana media dan psikologi dari Monash University, Australia, itu tak kesulitan menyelami kehidupan mereka.
Sang suami, Rio Dewanto, mengaku tertarik juga pada cerita ini. Apalagi, setelah membaca buku Wonderful Life, Rio makin terpikat pada kisah Aqil dan ibunya. Saat cerita novel diangkat untuk layar lebar, produser dari Visinema Production ini menilai kisah tersebut menarik dibuat karena film tentang orang tua dan anak belum banyak diproduksi di Indonesia.
Rio sedikit membocorkan, film itu akan menggabungkan drama dan permainan grafis. Gambar-gambarnya akan diambil dari ratusan karya lukisan Aqil yang dibuat selama terapi disleksia. Selain itu, digagas pula beberapa kegiatan promosi film yang unik. Happiness and Parenting Workshop akan digelar selama promosi film Wonderful Life yang ditargetkan tayang pada Agustus 2016. "Pastinya akan sangat fun dan adventurous, cocok sekali ditonton anak-anak dan orang tua," ujar Rio saat kick off movie production film Wonderful Life di Artotel, Jakarta, belum lama ini.
Namun, di luar itu semua, Atiqah merasakan semangat yang kuat dari kisah tersebut. "Bagaimana caranya menggunakan kacamata yang tepat untuk bisa menghargai hidup. Jangan menganggap hidup ini sucks, because life is wonderful!," ujarnya. c34 ed: Endah Hapsari
***
Mencari Pemeran Aqil
Sutradara Agus Makkie tertantang untuk menghadirkan banyak sentuhan grafis dalam film terbarunya itu, Wonderful Life. Pria kelahiran Amuntai, 14 Agustus 1969 itu mengatakan, konsep film yang tengah digodok akan merangkaikan cerita dalam beberapa urutan sequence. Bermula dari hubungan ibu-anak yang sempat buruk hingga keharmonisan lagi antara keduanya.
Dari segi cerita, ujar Agus, film itu bisa menjadi tuntunan proses menjaga hubungan baik orang tua dan anak. Ia akan bekerja keras menghadirkan film yang baik untuk dinikmati keluarga Indonesia. "Bagaimana orang tua bisa memahami anak, saling mengerti kelebihan dan kekurangan antara keduanya, bagaimana hidup bersama, saya rasa banyak nilai yang bisa diambil," tuturnya.
Uniknya, unsur grafis juga akan ditonjolkan dalam film tersebut. Sentuhan grafis itu diwakili oleh gambar-gambar Aqil yang sesungguhnya, ratusan lukisan yang dibuat selama terapi disleksia. Gambar-gambar itu tak dihadirkan begitu saja, tetapi membentuk rangkaian cerita. Misalnya, pada saat tertentu, gambar akan mendeskripsikan perasaan atau imajinasi Aqil.
Sementara, visualisasi permasalahan tokoh ibu akan disajikan dalam gaya bertutur. Amalia Prabowo, ibunda Aqil, seolah curhat kepada penonton sehingga tumbuh proses interaksi yang mengesankan dialog pribadi. "Di situlah pesona dari film ini. Secara bahasa visual, Aqil akan menggambar outline dan sang ibu yang akan memberi warnanya," kata Agus.
CEO Creative & Co sekaligus produser eksekutif film ini, Handoko Hendroyono, menargetkan film itu tayang pada Agustus atau September 2016. Namun, mereka masih punya pekerjaan rumah yang tidak kalah penting. "Saat ini proses adaptasi kisah dalam buku menjadi skenario film tengah berlangsung. Kami juga masih mencari pemeran Aqil yang akan dilakukan melalui talent search," kata pria yang gemar doodling itu mengungkapkan. c34 ed: Endah Hapsari